Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Umumkan Saja Perusahaannya, Jangan Ditutup-tutupi

Jumat, 28 Oktober 2022 09:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock).
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perupadata mengunggah meme seorang wanita sibuk mengetik di laptop. Di dalamya ada pernyataan para pencuri kesempatan di tengah polemik obat.

Selain itu, juga ada keterangan 2 perusahaan farmasi ditindaklanjuti secara pidana. Ada indikasi, pada produk obat dua perusahaan itu memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

“Tidak hanya dalam konsentrasi sebagai kontaminan, tapi sangat-sangat tinggi dan tentu saja sangat toxic,” ujarnya.

Baca juga : Sinyal, Airlangga Direstui Bertarung Di Pilpres 2024

Juga terdapat informasi sebanyak 4.922 link penjualan obat yang sudah dilarang di temukan di e-commerce. Yaitu, Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Drop, Uni bebi Demam Syrup.

Perupadata mengatakan, dua perusahaan farmasi ditindaklanjuti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke ra nah pidana. Karena cemaran Etilen Glikol yang memicu gagal ginjal akut.

Namun, nama kedua perusahaan tersebut belum diumumkan. BPOM berjanji akan mengkomunikasikan perusahaan tersebut ke publik.

Baca juga : Arkhan Fikri Harus Adaptasi Cuaca Dingin Di Turki

“Sementara itu obat yang sudah dilarang diresepkan, ternyata masih ada ribuan link jualan di e-commerce. Wah bahaya,” ujar Perupadata dalam caption-nya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, produk-produk dari dua perusahaan farmasi terindikasi mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan konsentrasi sangat tinggi.

Akun @Elnatan mendesak BPOM segera mengumumkan nama-nama perusahaan yang diduga bertanggung jawab atas produk obat yang berdampak pada gagal ginjal akut. Dia khawatir, perusahaan tersebut buru-buru menyiapkan uang untuk membungkam informasi.

Baca juga : Umumkan, Nama Obat Berbahaya

“Kalau BPOM tidak menyebutkan perusahaan atau produknya, bagaimana masyarakat bisa tahu sehingga tidak membeli obat berbahaya itu,” kata @ Aprinto_JS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.