Dark/Light Mode

Ketua Dewan Adat Keerom: KPK Sudah Datang, Mari Kita Buka Diri…

Minggu, 6 November 2022 12:11 WIB
Ketua Dewan Adat Keerom, Servo Tuamis. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Adat Keerom, Servo Tuamis. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedatangan Tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Papua disambut positif tokoh masyarakat Bumi Cenderawasih.

Tim yang dipimpin langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri itu diharapkan dapat mengungkap berbagai dugaan penyimpangan penggunaan uang rakyat yang melibatkan pejabat-pejabat daerah di Papua. 

Harapan itu antara lain diungkapkan Ketua Dewan Adat Keerom, Servo Tuamis. Servo mengimbau agar tidak hanya Gubernur Papua Lukas Enembe yang membuka diri untuk diperiksa oleh KPK, tetapi masyarakat Papua juga harus membuka diri dan berani menyuarakan kebenaran.

Baca juga : Mental Pemain Arema Ngedrop Saat Ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan

Dengan cara itu, kata Servo, berbagai persoalan seputar penyaluran dan penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang selama ini dikeluhkan masyarakat kecil di kampung-kampung, dapat diakhiri.

"Kami orang Papua sampai hari ini kita ada miskin, uang (Otsus) yang Pemerintah bilang ada seribu triliun yang sudah turun itu di mana, itu uang besar. Nah ini yang perlu KPK jeli melihat itu semua," ungkap Servo, di Arso, Sabtu (5/11).

Dengan kedatangan KPK ke Papua, lanjut Servo, walaupun tujuan utamanya untuk memastikan berjalannya proses penegakan hukum terhadap Gubernur Lukas Enembe.

Baca juga : Gangguan Ginjal Akut Mulai Bisa Diatasi

Namun, bisa menjadi kesempatan yang baik bagi KPK untuk melihat dari dekat, apakah dana Otsus yang begitu besar yang sudah dikucurkan Pemerintah Pusat itu sebanding dengan hasil pembangunan yang secara nyata dinikmati masyarakat.

‘’KPK bisa periksa di Papua sini lebih dekat. Kita masyarakat tidak boleh gontok-gontokan tapi kita serahkan (ke KPK) dan menjaga kebersamaan, saling komunikasi kita berjalan baik,” tuturnya.

Servo juga mengungkapkan keheranannya mendengar rumah kediaman Lukas Enembe masih dijaga ketat oleh ratusan warga, padahal Lukas sudah membuka diri kepada KPK.

Baca juga : Relawan Puan Gelar Senam Dan Bagikan Ratusan Sembako Di Kota Batik 

Menurutnya, Lukas sendiri yang mestinya memberikan imbauan kepada para simpatisannya itu untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

Bila perlu, imbauan itu disampaikan melalui media massa secara luas agar masyarakat tahu bahwa Gubernur tidak lagi menghendaki rumahnya dijaga. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.