Dark/Light Mode

Soal Dukungan Jokowi 

Prabowo Berdoa Jadi Kenyataan

Jumat, 11 November 2022 07:22 WIB
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto saat ini sedang berbunga-bunga. Belum lama, Presiden Jokowi bilang kalau Pilpres 2024 merupakan jatah dirinya. Kemarin, Prabowo kedatangan relawan Jokowi untuk memberikan dukungan. Prabowo yang sudah menyatakan diri akan maju lagi di Pilpres 2024, berdoa agar dukungan Jokowi itu jadi kenyataan. 

Tanggapan soal omongan Jokowi itu disampaikan Prabowo usai bertemu sejumlah relawan Jokowi yang dipimpin Ketua Projo Budi Arie Setiadi, di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta, kemarin. Selama hampir  satu jam, Prabowo dan Budi Cs melakukan pertemuan tertutup. 

Selesai bertemu, Prabowo dan Budi memberikan keterangan kepada wartawan. Prabowo bilang, relawan Jokowi yang tergabung dalam Musyawarah Rakyat (Musra) datang untuk menyerahkan hasil Musra. Prabowo merasa terhormat dan mengaku senang dengan kehadiran para relawan ini. 

Kata dia, dalam pertemuan itu dirinya mendapat masukan dari kawan-kawan Projo dan Musra setelah berkeliling daerah-daerah untuk menjaring capres. Para relawan juga menyampaikan apa keinginan masyarakat bawah.  

"Saya kira di hari yang baik ini kita mengadakan suatu pertemuan yang cukup produktif saya kira," kata Prabowo.

Awak media lalu menanyakan soal pernyataan Jokowi soal 2024 jatah Prabowo  di acara Perindo. Ditanya soal itu, Prabowo langsung tertawa sumringah

"Ya, kalau saya amin. Iya kan?" kata Prabowo sambil terkekeh. Sejumlah elite Gerindra dan relawan yang hadir ikut tertawa. 

Baca juga : Terima Panitia Musra Relawan Jokowi, Prabowo: Pertemuan Amat Produktif

Menteri Pertahanan itu juga menanggapi hasil Musra di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan yang menempatkan dirinya sebagai calon presiden paling diinginkan. Prabowo mengucapkan terima kasih. "Yang penting, percayalah apapun nanti saya bersama kawan-kawan, bersama Pak Jokowi, kita akan mencari yang terbaik untuk bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga ikut mengaminkan pernyataan Jokowi. "Ya kami aminkan saja pernyataan Pak Jokowi tersebut, semoga menjadi kenyataan," ujarnya. 

Anggota Komisi III DPR ini menilai, pernyataan Jokowi terhadap bosnya bukan sekedar candaan politik. "Pak Jokowi tentu tidak asal memuji, orang seperti beliau punya wisdom yang tinggi untuk menilai siapa yang cocok menjadi penerus," katanya.

Seperti diketahui, saat memberikan sambutan di HUT Partai Perindo, Senin (7/11), Jokowi kembali membuat Prabowo salting alias salah tingkah. Dia bilang, Pilpres 2024 ini kemungkinan adalah jatahnya Prabowo. 

Prabowo yang hadir dalam acara itu merespons pernyataan Jokowi dengan berdiri dan memberi hormat kepada Jokowi.

Sementara itu, Ketum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan kedatangannya ke rumah Prabowo untuk menyampaikan hasil Musra yang digelar di sejumkah daerah. Kata dia, dari hasil Musra itu diketahui masyarakat ini ingin Prabowo jadi penerus Jokowi. 

Budi pun sudah menyampaikan hal itu ke Prabowo. Dia mendapat respons positif dari Prabowo. "Amin katanya," kata Budi, menirukan omongan Prabowo. 

Baca juga : Dukung Tumbuh Kembang Anak, Festival Bapak Siap Jadi Agenda Akhir Pekan

Budi kemudian ditanya soal apakah ada pembahasan nama cawapres untuk Prabowo dalam pertemuan tersebut. Budi mengungkapkan soal cawapres akan diputuskan Prabowo saat waktunya sudah tiba. "Oh kalau itu nanti (memilih cawapres), kan pak Prabowo bilang semua nanti ada waktunya kita rumuskan yang terbaik kita ikut aja, yang terbaik buat bangsa terbaik rakyat," ujarnya.

Di tempat terpisah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan jabatan presiden bukan soal jatah-jatahan. Ia mengatakan posisi itu hanya didapat melalui proses demokrasi yakni pemilu.

Menurut Hasto, omongan Jokowi soal jatah Prabowo itu bukan soal dukungan. Hasto tahu karena mengaku berada di lokasi yang sama saat Jokowi mengucapkan. 

"Jadi kebetulan saya kan di Perindo ya saat itu ulang tahun. Itu kan diawali dengan pidato, Pak Hary Tanoe yang menanyakan kepada Pak Jokowi resepnya bisa menang terus itu bagaimana," ujarnya.

Hasto berpendapat ucapan Jokowi kepada Prabowo itu sebatas untuk memuji dan memberikan harapan saja. Kata Hasto, hal itu sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Jokowi bahwa di antara partai juga penting untuk saling melempar pujian dan membangun harapan.

"Sebelumnya Pak Jokowi menegaskan pentingnya di antara partai itu juga untuk saling memuji. Jadi kami membangun harapan, jangan sampai kontestasi dalam tahun politik ini justru memiliki dampak negatif, kami harus meningkatkan kualitas birokrasi," ucapnya.

Jadi bagi PDIP, ucapan Jokowi kepada Prabowo itu bukanlah bentuk dukungan. Melainkan hanya bagian dari upaya saling memuji di antara pemimpin.

Baca juga : Cak Imin Dukung Jokowi: Antar Partai Tak Saling Menjatuhkan

“Dan yang dilakukan Pak Jokowi kami lihat dari sisi di antara pemimpin biasalah saling encourage satu dengan yang lain," pungkasnya.

Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga menilai omongan Jokowi itu memang tak serta sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo. Soalnya,  pernyataan senada secara implisit pernah disampaikan Jokowi kepada Airlangga Hartarto saat puncak HUT Golkar. Kata dia,  sulit membayangkan Jokowi memberi dukungan capres secara terbuka kepada kandidat yang bukan kader PDIP.

"Kader PDIP pun Jokowi baru akan menyampaikan dukungan kalau sudah ada restu Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri," kata Jamiluddin, kemarin.

Ia berpandangan, Jokowi tidak akan berani melanggar aturan tersebut bila tak ingin mendapat sanksi dari partainya.  Jadi, menurut dia, pernyataan Jokowi itu hanya gurauan semata dan ingin menegaskan Prabowo punya peluang menang di 2024. Sebab, Prabowo sudah tiga kali mengikuti pilpres.

"Karena itu, Prabowo jangan berharap mendapat dukungan dari relawan Jokowi. Prabowo harus berjuang tanpa Jokowi untuk memenangkan pilpres," jelas dosen Universitas Esa Unggul itu.

Menurut dia, sikap politik Jokowi kemungkinan akan memilih Ganjar. Tapi, ia menilai eks Gubernur DKI Jakarta itu tak berani terbuka menyatakan dukungan. "Ia masih menunggu sinyal dari Megawati," terangnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.