Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Telusuri Aliran Suap Rektor Unila

KPK Buka Peluang Periksa Panitia Muktamar NU Nih

Minggu, 20 November 2022 07:30 WIB
Dua saksi memberikan kesaksian terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu, (16/11/2022). (Antaralampung/Damiri).
Dua saksi memberikan kesaksian terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu, (16/11/2022). (Antaralampung/Damiri).

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan memeriksa Panitia Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung tahun 2021. Pemeriksaan ini untuk menelusuri dugaan aliran suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur seleksi mandiri Universitas Lampung (Unila).

Wakil Rektor II Unila, Asep Sukohar mengaku menggunakan uang suap PMB sebesar Rp 100 juta untuk membiayai kegiatan tes antigen Muktamar NU.

“Tentu (pengakuan ini) akan didalami lewat pemeriksaan saksi lainnya,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri.

Baca juga : Ganjar Buka Pelatihan-Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Jawa Tengah

Menurutnya, penelusuran ini untuk memastikan apakah uang yang diberikan Asep Sukohar itu dari hasil suap PMB.

Ali menegaskan, setiap fakta yang muncul di persidangan akan dicatat jaksa KPK. Lalu dilaporkan kepada pimpinan.

Sebelumnya, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Lampung, Asep Sukohar mengakui ada duit Rp 100 juta yang mengalir ke Muktamar NU ke-34 akhir 2021. Salah satu agenda Muktamar digelar di Gedung Serba Guna Unila.

Baca juga : Duit Suap PMB Dipakai UntukTes Antigen Muktamar NU...

Asep menuturkan, ada tiga nama mahasiswa yang dititipkan kepada Karomani agar diluluskan dalam seleksi jalur mandiri PMB Unila. Ketiganya ingin kuliah di Fakultas Kedokteran.

Asep menerima nama dan nomor peserta calon mahasiswa dari orang tua mereka, yakni Zuhriadi, Hj Sofi dan Zakia. Kemudian diletakkan di meja Karomani.

“Saya sampaikan ke Rektor (Karomani). Kemudian Pak Rektor menanyakan ada sumbangan atau tidak? Kebetulan mereka (orang tua) mau,” kata Asep saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Lampung, Rabu (16/11/2022).

Baca juga : Pengusaha Amerika Diwanti-wanti Luhut

Asep mengemukakan, orang tua mahasiswa memberikan uang bervariasi. Mulai Rp 100 juta, Rp 250 juta hingga Rp 300 juta. Totalnya Rp 750 juta.

Atas persetujuan Karomani, Asep menggunakan Rp 100 juta untuk keperluan Muktamar NU ke-34.

“Karena saya sebagai Ketua Koordinator Kesehatan Muktamar. Bukan untuk pribadi, tapi untuk semua rapid test, konsumsi dan lain-lain,” bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.