Dark/Light Mode

Pengakuan Wakil Rektor Unila

Duit Suap PMB Dipakai UntukTes Antigen Muktamar NU...

Kamis, 17 November 2022 07:30 WIB
Dua saksi memberikan kesaksian terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu, (16/11/2022). (Antaralampung/Damiri).
Dua saksi memberikan kesaksian terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu, (16/11/2022). (Antaralampung/Damiri).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagian uang suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) digunakan untuk keperluan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34.

Pengakuan itu disampaikan Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Unila, Prof Asep Sukohar di di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang, Rabu (16/11/2022).

Asep dihadirkan sebagai saksi perkara terdakwa Andi Desfiandi. Awalnya, Asep mengaku pernah menitipkan tiga calon mahasiswa kepada Rektor Unila Karomani.

Ia pun menyerahkan nomor peserta ujian tiga calon mahasiswa itu ke meja kerja Karomani. Supaya diluluskan dalam seleksi jalur mandiri.

Baca juga : Rektor Unisma Ngarep Mahfud MD Ubah Indonesia

Asep mengantongi uang Rp 350 juta, Rp 300 juta dan Rp 100 juta dari keluarga calon mahasiswa. Totalnya Rp 750 juta.

Asep menyisihkan Rp 100 juta untuk keperluan Muktamar NU ke-34 yang berlangsung pada De­sember 2021. Pada kegiatan ini, Asep ditunjuk menjadi Koordinator Kesehatan.

“Saat itu masih dalam masa pandemi. Jadi (uang) saya gunakan untuk hal seperti (tes) antigen dan lainnya,” aku Asep.

Pemakaian uang Rp 100 juta ini, menurut Asep, sudah persetujuan Karomani dan orang tua mahasiswa.

Baca juga : Asyik, Sebagian Tol Cisumdawu Sudah Bisa Dipakai Saat Nataru 2022

Adapun sisanya, Rp 650 juta diserahkan kepada Budi Sutomo, Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila.

Untuk diketahui, Gedung Serba Guna Unila menjadi tempat penyelenggara Muktamar NU ke-34. Rektor Unila Karomani merupakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Lampung.

Karomani menggagas pembangunan gedung Lampung Nahdliyin Center (LNC). Sebagian uang suap PMB Unila diduga mengalir untuk pembangunan LNC.

Sejumlah kepala daerah diduga terlibat suap seleksi PMB Unila. Rasuah disamarkan sebagai donasi pembangunan LNC.

Baca juga : Titip Kursi Fakultas Bergengsi

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menjelaskan, dugaan tersebut ditemukan penyidik saat menangani perkara Karomani.

Namun, Ali belum mau mengungkap identitas kepala daerah itu. “Seluruh fakta-fakta hasil penyidikan pasti akan dituangkan dalam surat dakwaan (perkara Karomani),” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.