Dark/Light Mode

Perdana Menteri Jepang 2007-2008 Yasuo Fukuda Berkunjung Ke Unsada

Sabtu, 3 Desember 2022 20:16 WIB
Foto: Dok Unsada
Foto: Dok Unsada

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Himpunan Persahabatan Jepang-Indonesia (Japinda) yang juga Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yasuo Fukuda berkunjung ke kampus Universitas Darma Persada (Unsada), Jakarta Timur, Jumat (2/12).

Kehadiran Fukuda disambut Duta Besar Jepang untuk Indonesia YM.Kanasugi Kenji, Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura Ginandjar Kartasasmita, Ketua Umum Yayasan Melati Sakura, Rachmad Gobel dan Rektor Universitas Darma Persada, Tri Mardjoko.

Dijelaskan Rachmad Gobel, kunjungan Fukuda ke Unsada untuk melihat kampus Unsada yang didirikan Perhimpunan Alumni dari Jepang sekaligus melihat pemanfaatan bantuan-bantuan untuk pembelajaran mahasiswa yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang menjalankan bisnisnya di Indonesia.

Baca juga : Piala Dunia Qatar, Tim Jepang Sesumbar Masuk 16 Besar

"Fukuda ingin melihat perkembangan kampus, mahasiswa dan pembelajaran di Unsada seperti apa. Karena, Jepang, termasuk Fukuda sangat konsen dengan pendidikan. Bahkan, Jepang punya filosofi, sebelum membuat barang berkualitas, harus lebih dulu membuat sumber daya manusia yang berkualitas," ujar Rachmat di Kampus Unsada, Jumat (2/12).

Lebih lanjut Rachmat mengatakan, Fukuda menilai keberadaan Kampus Unsada ini sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi para pemuda Indonesia agar bisa memahami teknologi, pemikiran, ilmu di dalam industri.

Menurutnya, investasi dan perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia sangat besar. Dengan adanya Unsada yang didirikan para alumni dari Jepang, harapannya lulusan Unsada menjadi SDM berkualitas yang nantinya bisa diterima perusahaan asal Jepang sebagai tenaga kerja ahli berkat pembelajaran dan pendidikan di Unsada.

Baca juga : Gelar Keempat Beruntun Dejan/Gloria

"Kalaupun tidak menjadi karyawan, paling tidak mahasiswa Unsada bisa berlatih bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang ini. Jadi mereka tidak menjadi karyawan kontrak, tapi mahasiswa ini bisa jadi bagian dari pembinaan perusahaan," lanjut Rachmat.

Sementara, Rektor Unsada Tri Mardjoko menerangkan, para mahasiswa harus memiliki bekal sebelum terjun ke dunia kerja. Oleh karenanya, Kampus Unsada yang bekerja sama dengan perusahaa-perusahaan Jepang, berupaya memberikan bekal berharga berupa pendidikan dan pelatihan bagi para mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja maupun bagi lulusan yang ingin mendirikan bisnis sendiri.

Tri Mardjoko menyebut, para pendiri Unsada yang lulusan Jepang puluhan tahun lalu mencanangkan sesanti yang sangat dalam artinya, yakni “Nalar Arif Baktiku Bangsa". Hal itu bermakna berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Baca juga : Syabda Tak Terpengaruh Kekalahan Rekannya

Unsada juga terus meningkatkan relevansi dan daya saingnya disertai peningkatan kompetensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

"Dukungan tokoh-tokoh alumni dari Jepang juga makin memperkuat jalinan kerja sama dengan Pemerintah, dunia usaha dan industri untuk kegiatan riset dan pengembangan," terasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.