Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Khofifah: Baru Diresmikan, Jembatan Kali Kajar Terendam Lahar Dingin Semeru

Minggu, 4 Desember 2022 19:07 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) di tengah peresmian Jembatan Kajar Kuning yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, 20 Agustus 2022. (Foto: RCTI+)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) di tengah peresmian Jembatan Kajar Kuning yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, 20 Agustus 2022. (Foto: RCTI+)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, persis satu tahun kembali terjadi awan panas guguran Gunung Semeru, yang menyebabkan warga terdampak harus mengungsi.

Terkait hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Lumajang, sejak Minggu (4/12) pukul 08.00 pagi.

"Saya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, agar langsung turun melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum," kata Khofifah melalui Instagramnya, Minggu (4/12).

Baca juga : RKUHP Jamin Kebebasan Berpendapat Dan Demokrasi

Sesuai koordinasi dengan Bupati Lumajang, dapur umum dianjurkan di Pronojiwo. Khususnya, daerah yang dekat dengan desa Supit Urang, yang terdampak paling parah.

Khofifah menyebut, saat ini, setidaknya ada 12 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2219 jiwa (sedang proses pendataan).

"Koneksitas Lumajang - Malang kembali terhenti. Jembatan Gladak Perak belum bisa difungsikan. Jembatan Kali Kajar yang tiga bulan lalu saya resmikan, juga terendam lahar dingin. Semoga warga Lumajang tetap sabar dengan ujian ini. Semeru kembali bergerak," papar Khofifah.

Baca juga : Lagi, Garuda Nusantara Kalah Pada Laga Uji Coba Di Eropa

"Mohon mengikuti arahan pemerintah. Semoga aman selamat semua. Pemerintah menyiapkan layanan terbaik bagi masyarakat," imbuhnya.

Dalam postingan tersebut, Khofifah juga menyampaikan tiga rekomendasi Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru.

Pertama, tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca juga : Hujan Deras Sejak Dini Hari, 7 RT dan 3 Jalan Di Jakarta Terendam Banjir

"Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar, hingga jarak 17 km dari puncak," tutur Khofifah.

Kedua, tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/ puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Ketiga, mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/ lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama, di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil, yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.