Dark/Light Mode

Menanti Hunian Baru Korban Gempa Cianjur

Indonesia Care Keluhkan Lambannya Pembersihan Puing Rumah

Sabtu, 10 Desember 2022 20:24 WIB
Puing hunian warga di Dusun Gunung Lanjung Dua, Cianjur. (Foto. Istimewa)
Puing hunian warga di Dusun Gunung Lanjung Dua, Cianjur. (Foto. Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis Kurniawan menganalisa pembersihan puing gempa Cianjur bekerja lamban. Alhasil, para penyintas saat ini banyak yang masih bertahan di tempat pengungsian dengan sanitasi yang terbatas dan kurang higienis.

"Di Dusun Gunung Lanjung Dua saat ini misalnya, masih banyak warga bertahan di pengungsian karena puing-puing rumahnya yang hancur masih teronggok di atas lahan mereka. Kalau itu sudah dibersihkan mereka bisa membangun tenda darurat di atas tanah mereka sendiri," ujar Lukman, kepada RM.id, Sabtu (10/12).

Lukman menceritakan, analisa ini berangkat dari pemantauannya di posko Indonesia Care yang berdiri di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Dia melihat lambannya proses pembersihan puing-pung reruntuhan bangunan akibat gempa.

"Hal itu disebabkan banyaknya lokasi yang sulit dijangkau alat berat," katanya.

Baca juga : Kolaborasi TNI AL-Laskar Indonesia Pusaka Suguhkan Lakon Pandowo Boyong

Saat ini, lanjut Lukman sebagian pengungsi membangun tenda di atas tanah developer perumahan yang ada di dusun tersebut. Ada dilematis, pengembang ingin pengungsi segera pindah dari lahan komersialnya.

Namun, warga tidak ada lahan terbuka untuk memindahkan hunian sementaranya. Pun, jumlah relawan yang tadinya menjamur di area ini, sekarang jumlahnya sudah menurun drastis. Banyak dari mereka balik kanan.

Analoginya, kondisi korban gempa sedang kritis, para penyintas mulai merasakan kesepian dan kebingungan. Bantuan pun menurun drastis. Padahal, katanya, masa tanggap darurat masih belum dicabut Pemerintah hingga 20 Desember mendatang.

Pencarian korban masih terus berlangsung oleh tim SAR gabungan dan para relawan. Termasuk Indonesia Care yang sejak peristiwa masih bertahan hingga saat ini di Desa Cijendil.

Baca juga : Ingat, Duit Bantuan Buat Bangun Rumah

"Kita tetap melakukan pelayanan medis, logistik dan psikososial bersama Lembaga Penanggulangan Bencana Majelis Ulama Indonesia dan MDMC Muhammadiyah," sebutnya.

Lukman berharap walaupun pemberitaan media sudah berkurang mengenai Cianjur, bukan berarti pengungsi telah tiada dan penderitaan telah berakhir. Justru, ini fase paling menderita bagi penyintas.

Bantuan menurun, relawan menghilang dan hunian serta mata pencaharian mereka pasca-gempa belum ada kejelasa.

Karenanya, dia berharap seluruh masyarakat Indonesia tetap memperhatikan dan memberikan dukungan bagi para korban, dengan tetap membantu baik langsung ataupun melalui lembaga kemanusiaan yang dipercaya.

Baca juga : Sudah Lampaui Target, Indonesia Masih Berpeluang Tambah 3 Emas

"Ada lebih dari 70 ribu hunian warga yang rusak, puluhan fasilitas umum, ratusan rumah ibadah," pungkasnya.

Indonesia Care sendiri sudah merencanakan segera membangun hunian tahan gempa di lokasi. Untuk itu Lukman mengajak dermawan berpartisipasi melalui Indonesia Care di BSI 7000-555-292 an Yayasan Indonesia Cepat Aktif Responsif dan Empati. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.