Dark/Light Mode

Dampak Nyata Transmigrasi: 2 Ibu Kota Provinsi Baru Di Papua Ada Di Wilayah Transmigran

Senin, 12 Desember 2022 17:43 WIB
Foto: Humas Kemendes PDTT.
Foto: Humas Kemendes PDTT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Transmigrasi memiliki manfaat besar dalam melakukan pemerataan pembangunan. Buktinya, Kawasan transmigrasi mampu menjadi pusat-pusat pemerintahan seperti Merauke dan Nabire yang kini menjadi ibu kota dari dua provinsi baru di Papua.

"Program Transmigrasi ini memberikan manfaat nyata bagi munculnya pusat ekonomi maupun pusat pemerintahan baru di berbagai daerah di Indonesia. Seperti Merauke yang menjadi Ibu Kota Pemprov Papua Selatan dan Nabire yang menjadi Ibu Kota Pemprov Papua Tengah," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (Gus Halim).

Hal ini disampaikan di sela-sela Acara Puncak Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-72 di Lapangan Kapsul Waktu, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Senin (12/12).

Baca juga : Bumi Cendrawasih Dipecah Lagi, Tambah Provinsi Papua Barat Daya

Gus Halim menjelaskan, fenomena kawasan transmigrasi menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru tidak hanya ada di Papua. Tetapi juga ada di berbagai daerah lain.

Menurutnya capaian ini merupakan fakta jika Program Transmigrasi menjadi solusi nyata upaya pemerataan pembangunan di Indonesia.

"Sejak dimulai transmigrasi sampai hari ini sudah ada 2 provinsi dari daerah transmigrasi, 114 Kabupaten, 454 kecamatan. Artinya bahwa 72 tahun saja program transmigrasi sudah bisa mewujudkan pusat pemerintah pada setiap levelnya berbasis transmigrasi," tuturnya.

Baca juga : Sah, Indonesia Punya 37 Provinsi

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini mengungkapkan jika Program Transmigrasi di wilayah Papua telah memberikan efek signifikan dalam perkembangan Kawasan Perdesaan.

Menurutnya, dengan Program Transmigrasi, dua eks pemukiman transmigran telah berubah statusnya menjadi desa maju. Bahkan selangkah lagi dua desa tersebut menjadi desa mandiri.

"Khusus di Provinsi Papua Selatan ini, sudah ada dua desa eks Satuan Permukiman, yaitu Desa Suka Maju, dan Desa Sota, telah terindeks sebagai Desa Maju, dengan nilai indeks masing-masing 0,75 dan 0,76. Capaian indeks ini menunjukkan bahwa, dua desa ini sebentar lagi akan menjadi Desa Mandiri," ungkap dia.

Baca juga : Bersama Warga, Puan Transplantasi Terumbu Karang Di Pantai Pandawa

Gus Halim pun berharap masyarakat memiliki persepsi yang lebih luas tentang tujuan melakukan transmigrasi. Tidak hanya sebatas untuk meningkatkan kesejahteraan namun juga mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas untuk masa depan.

Nantinya, Kemendes PDTT ingin model transmigrasi ditingkatkan jauh spesifik dan baik lagi sehingga persepsi terhadap transmigrasi harus diubah.

"Orang berangkat transmigrasi bukan semata-mata untuk menaikkan tarif hidup dari terpuruk menjadi maju tapi memberikan harapan yang sangat bagus bagi menapaki kehidupan yang akan datang," tutup Gus Halim. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.