Dark/Light Mode

Videoin Saat Bunuh Tukang Ojek

Teroris Papua Sadisnya Kelewatan

Selasa, 13 Desember 2022 08:01 WIB
Teroris Papua. (Foto: Ist)
Teroris Papua. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi biadab kembali ditunjukkan para teroris Papua. Mereka menculik, menyiksa dan membunuh 3 warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek, secara keji. Parahnya lagi, mereka sengaja videoin saat pembunuhan tersebut. Video pembantaian tersebut lantas tersebar di dunia maya dan membuat geram banyak orang.

Ada beberapa video yang beredar dan memang sengaja disebarkan oleh para teroris Papua itu. Video tersebut menunjukkan detik-detik anggota KKB menghabisi nyawa korban. Dalam video yang beredar, terlihat korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.

Ada korban meminta ampun hingga menyembah agar tak dianiaya. Korban lainnya sedang dianiaya dengan parang.

Dalam video lainnya, terekam korban sudah tak bernyawa dengan mengenakan mantel dan helm. 

Anggota KKB mengklaim, korban yang mereka bunuh itu merupakan anggota badan intelijen yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.

Baca juga : Tips Hilangkan Scar Atau Bekas Luka Dengan Teknologi RF Cannula Subcision

"Video ini kami buat untuk publikasi nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.

Sementara dalam video lainnya, KKB membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban. "3 orang ini bukan tukang ojek. Tetapi 3 intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video itu.

Video kekejaman KKB ini bikim heboh dan jadi obrolan di dunia nyata dan dunia maya. Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito membantah tudingan para teroris Papua itu. Menurutnya, tidak benar bila 3 orang yang dibantai dan videonya tersebar di dunia maya merupakan anggota intelejen. 

"Video yang beredar itu sangat tidak manusiawi. Mereka sangat bejat. Saya tegaskan ketiga korban itu adalah masyarakat sipil," ujar Cahyo.

Dalam video lainnya, mereka tampak membentangkan Bendera Bintang Kejora di atas jenazah korban. "3 orang ini bukan tukang ojek. Tetapi 3 intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar pria dalam video itu. Mereka juga menunjukkan senjata api yang disebut-sebut milik korban. 

Baca juga : Livy Renata, Sentil Corbuzier Sering Tanya Keperawanan

Danrem 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring mengatakann, KKB sengaja menyebarkan video pembantaian itu untuk menakuti masyarakat. "Pembunuhan yang dilakukan secara biadab ini adalah pekerjaan teroris. Mereka sedang dirasuki oleh setan," kata Juinta.

Juinta menyebut, perbuatan KKB yang dipimpin Nason Mimin tersebut adalah cara yang licik untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan apa yang mereka lakukan. “Dalam ajaran agama apapun, tidak ada yang mengajarkan melakukan pembantaian keji yang kemudian direkam dan disebarkan untuk menebar ketakutan di masyarakat," ujarnya.

Dia juga membantah tudingan 3 tukang ojek yang dibantai tersebut anggota intelijen. “Para korban adalah masyarakat sipil yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang ojek," jelasnya.

Kenapa teroris Papua begitu kejam? Pengamat Teroris Al Chaidar menjelaskan, dalam istilah studi terorisme ada dua karakter teroris di Indonesia. Yakni, tanzim dan tamkin. Teroris tanzim tidak memiliki teritori dan biasanya beraksi di perkotaan. Sedangkan teroris tamkin memiliki wilayah. Mereka menguasai medan yang digunakan sebagai tempat pelarian dan perlindungan.

Para teroris Papua itu masuk dalam teroris tamkin. Karena itu, menurut Al Chaidar, KKB tidak bisa diatasi oleh polisi. “(KKB) Harus ditangani oleh tentara secara murni. Karena sifatnya tempur, dan kemampuan tempur itu hanya dimiliki tentara,” kata Al Chaidar kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Pemprov Jabar Berhasil Tekan Kasus Zero PMK di Kabupaten / Kota

Dia menyebut, penanganan terhadap KKB tidak boleh lunak. Apalagi, kata Al Chaidar, KKB ini sudah merendahkan martabat negara. Dia pun mendesak negara segera mengambil tindakan keras. “Tidak ada ampun, (KKB) harus dihabisi sampai akar-akarnya,” ujarnya.

Menurut Al Chaidar, dunia internasional sudah mengakui yang melakukan pelanggaran HAM itu KKB, bukan Pemerintah Indonesia. “Teroris itu nggak bisa dihadapi secara lunak. Teroris separatis itu secara teoritis memang harus ditangani tentara,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.