Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sinergikan Sains dan Ilmu Titen, Ganjar Buat Jateng Makin Tangguh Bencana

Sabtu, 17 Desember 2022 18:56 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mitigasi dan operasi kemanusiaan dalam penanggulangan bencana terus bergerak di Jawa Tengah.

Menyadari Jateng merupakan provinsi dengan titik kerawanan bencana berskala sedang hingga tinggi, Gubernur Ganjar Pranowo intens meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana secara terencana, terkoordinasi, dan menyeluruh.

Mulai tahap prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. Menggandeng perguruan tinggi, Jateng menerapkan sains dan teknologi Early Warning System (EWS) yang mampu mendeteksi bencana sejak dini di wilayah paling rawan bencana.

Ganjar juga mengajak relawan dan masyarakat waspada dan peka pada gejala alam. Dia ingin mereka mempelajari ilmu titen.

Ilmu yang bersumber dari kearifan lokal warisan nenek moyang tentang ajaran bagaimana manusia waspada dan sigap terhadap ancaman bencana.

Baca juga : Ganjar Ajak Santri Jadi Penegak Nilai Pancasila

Atas leadership, dan respons yang cepat serta ketangguhan dalam penanggulangan bencana, tahun 2015 Ganjar meraih penghargaan Aditangguh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lembaga ini tahun 2019 juga menganugerahi Jateng sebagai provinsi teraktif dalam penanggulangan bencana.

Ditegaskan Ganjar, Jateng akan selalu terlibat dalam operasi kemanusiaan di berbagai daerah yang dilanda bencana. Selain itu, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pihaknya akan terus memperbaiki diri, kualitas dan kompetensi sehingga bisa mengurangi risiko bencana.

Warga Kabupaten Purworejo, Supandi, menyatakan apresiasinya atas gerak cepat yang dilakukan Pemprov dalam penanggulangan dan program edukasi bencana.

Dia mencontohkan ketika BPBD Jateng dan Purworejo berkoordinasi ketika terjadi tanah longsor di sejumlah desa di Kecamatan Bagelen.

Baca juga : Kemenag Ingatkan Pentingnya Kurikulum Mitigasi Bencana

Dia masih ingat, betapa bencana tanah longsor memberikan efek kelumpuhan ekonomi bagi warga Hargorojo dan Sokoagung yang sebagian besar sebagai penderes nira. Pasalnya, puluhan pohon kelapa bertumbangan akibat tanah longsor tersebut.

"Yang membuat kami salut kepada Pemprov Jateng, bukan hanya saat penanggulangan bencana, tapi perhatian dan kepedulian kepada korban juga dilakukan pascabencana. Apa yang kami dapat saat bencana longsor? Dalam program pascabencana, kami difasilitasi oven untuk pengeringan gula semut (gula kristal), serta satu paket wajan, panci. Kami pun dilatih dalam kebencanaan," kata Supandi, dalam keterangannya, Sabtu (17/12).

Supandi yang juga relawan PMI, menyebut, manfaat yang dirasakan para petani adalah pelatihan dalam mitigasi bencana yang disosialisasikan BPBD.

Mantan Kalakhar BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan, ada empat faktor yang menjadi kunci keberhasilan Jateng sebagai provinsi yang tangguh bencana.

Pertama adalah komitmen kuat seorang pemimpin, selanjutnya paham mengenai Incident Command System (ICS).

Baca juga : Ganjar Berusaha Mesrai Bu Mega

Menurutnya, jika terjadi bencana tanpa dibentuk ICS akan terjadi tumpang tindih, dan saling lempar tanggung jawab. Dan menurutnya Pemprov menguasai ICS sehingga mampu berkoordinasi antarlini secara sigap merespons darurat bencana.

Kunci ketiga adalah real time kehadiran pemerintah. Dia melihat, Ganjar Pranowo selalu hadir dalam setiap bencana yang terjadi di Jateng.

Bahkan mantan legislator DPR RI turun di area bencana di luar Jateng. Pembangunan hunian sementara (huntara) Kampung Jateng oleh Pemprov tahun 2018 di Petobo Baru, Palu Selatan, Kota Palu mendapat apresiasi sejumlah pihak.

Saat itu, Pemprov Jateng membangun 100 huntara dilengkapi dengan fasilitas umum (air bersih, MCK, sanitasi) untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu.

"Yang keempat, kemampuan mengambil diskresi saat kondisi darurat. Kalau mengandalkan mekanisme birokrasi akan lambat, dan masyarakat yang jadi korban bencana bisa saja tak tertolong. Pak Ganjar berani mengambil diskresi, yang penting tidak korupsi," kata Ketua PMI Jateng itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.