Dark/Light Mode

Di Hadapan Pimpinan KPK, Luhut Sebut OTT Bikin Jelek Negeri

Selasa, 20 Desember 2022 17:07 WIB
Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka.
Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bidang penindakan. Menurut Luhut, operasi senyap itu kurang efektif.

Pernyataan itu disampaikan Luhut dihadapan Pimpinan KPK, di antaranya Ketua KPK Firli Bahuri serta dua Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Nurul Ghufron.

"Kita nggak usah bicara tinggi-tinggi lah, OTT-OTT itu kan nggak bagus sebenarnya, buat negeri ini jelek banget," kata Luhut dalam acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 dengan tema 'Digitalisasi Untuk Cegah Korupsi' di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

Baca juga : Pimpinan Negara Antre Ingin Ketemu Jokowi

Luhut mengungkapkan, aksi pencegahan dinilai bisa mengurangi praktik korupsi di Tanah Air. Menurutnya, kementerian/lembaga bisa menggunakan e-katalog untuk melakukan belanja kebutuhan.

Luhut pun mengapresiasi kinerja Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. Menurutnya, kinerja pencegahan korupsi perlu dikedepankan, khususnya dalam menarik investor masuk ke Indonesia.

"Jadi bapak ibu sekalian, dampaknya itu super besar, jadi kalau negeri ini mau maju sebenarnya itu saja kita beresin," bebernya. 

Baca juga : Di Depan Forum Rektor, Mahfud Sebut Bung Karno Adalah Santri

Luhut bercerita, dirinya sempat diundang untuk diwawancarai salah satu media di London, Inggris. Dalam kesempatan itu, kata Luhut, Indonesia dipuji karena berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.

"Saya baru dari London kemarin bapak ibu, setelah KTT G20 untuk menindaklanjuti itu. Semua orang memuji kita, saya sampai diundang bicara live di Bloomberg TV," ungkap Luhut, bangga. 

Menurut Luhut, Indonesia memiliki empat pilar dalam pembangunan. Dia menyebut, dari keempat yang disampaikan itu, digitalisasi merupakan kunci kemajuan bangsa.

Baca juga : Luhut Juga Sibuk Di Pernikahan Kaesang

"Saya jelaskan mengenai Indonesia. Saya bilang ada empat pilar kami. Satu efisiensi, efisiensi apa digitalisasi. Kedua hilirisasi, yang ketiga dana desa, itu saya jelaskan kepada mereka. Tapi dua pertama tadi itu kunci, bapak ibu sekalian," tegas Luhut.

Luhut pun meminta KPK tidak selalu melakukan tangkap tangan. Terlebih, nantinya, setiap regulasi menggunakan digitalisasi, yang salah satunya juga merupakan upaya mencegah praktik korupsi.

"KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap, ya lihat-lihat lah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan menurut saya nggak bisa lagi main-main," tandas Luhut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.