Dark/Light Mode

Minta KPK Jangan Sering OTT

Luhut Panen Kritik

Rabu, 21 Desember 2022 06:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024. (Foto: Dok. Kemaritiman).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024. (Foto: Dok. Kemaritiman).

RM.id  Rakyat Merdeka - “Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti operasi tangkap tangan atau OTT yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Luhut mungkin niatnya baik, tapi warganet rame-rame mengkritik.

Pernyataan Luhut itu disampaikan saat memberikan pidato di launching Strategi Nasional Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, di Kawasan Thamrin, Jakarta, kemarin.

“Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget,” kata Luhut.

Baca juga : Daerah Jangan Persulit Investor

Pada kesempatan itu, Luhut memamerkan, Indonesia dipuji oleh Inggris karena berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali. Karena keberhasilan tersebut, dirinya sampai diundang wawancara oleh stasiun TV Bloomberg.

Pada kesempatan itu, Luhut mengaku, berbicara mengenai Indonesia yang mempunyai empat pilar dalam pembangunan. Keempat pilar tersebut yakni efisiensi melalui digitalisasi, hilirisasi, hingga penyaluran dana Desa, dan komoditi. Menurutnya, kunci utama kemajuan bangsa ada pada digitalisasi.

Kemudian, Luhut kembali mengingatkan kepada lembaga anti rasuah agar jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan. Jika digitalisasi sistem di Indonesia sudah berjalan baik, maka tidak lagi bisa untuk main-main.

Baca juga : Selain Wakil Ketua DPRD Jatim, KPK Juga Tangkap 3 Orang Lainnya

“Kalau kita mau bekerja dengan hati, tidak mau maling saja, pasti bisa. Ya kalau hidup-hidup sedikit, boleh lah. Kita mau bersih-bersih amat di surga saja kau,” ujar Luhut.

“Jadi KPK itu jangan sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Lihat-lihat lah. Tapi kalau sudah di digitalisasi menurut saya tidak bisa main-main,” lanjut Luhut.

Dengan adanya digitalisasi pelayanan publik, kata dia, maka akan memperkecil kesempatan korupsi di tingkat kementerian/lembaga hingga di Pemerintah Daerah (Pemda). Misalnya, digitalisasi di pelabuhan. Dia mengatakan, 14 pelabuhan di Tanah Air sudah terintegrasi dengan digital yang ditargetkan selesai pada tahun ini.

Baca juga : Mahfud MD: Jangan Sebut Lagi Korupsi Sebagai Budaya

“Jadi orang mau korupsi apa lagi kalau sudah masuk sistem. Kan uangnya masuk sistem. Sudah berapa ribu triliun. Efisiensi kita lakukan,” tegas Luhut.

Omongan Luhut pun langsung jadi omongan. Banyak yang menyentil Luhut baik di dunia maya dan dunia nyata.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.