Dark/Light Mode

Soal OTT KPK

Ma`ruf Beda Dengan Luhut

Kamis, 22 Desember 2022 06:50 WIB
Wakil Presiden Ma`ruf Amin Hadiri Acara Penganugerahan Revolusi Mental 2022 di Hotel Borobudur. Foto: Instagram @kyai_marufamin).
Wakil Presiden Ma`ruf Amin Hadiri Acara Penganugerahan Revolusi Mental 2022 di Hotel Borobudur. Foto: Instagram @kyai_marufamin).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Ma’ruf Amin ikut mengomentari pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sering melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Menurut Ma’ruf, OTT masih diperlukan jika pencegahan tidak efektif. Soal OTT, Ma’ruf tak sekeras Luhut.

Pernyataan itu disampaikan Ma’ruf usai menghadiri acara Pemberian Anugerah Revolusi Mental, di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, OTT masih dibutuhkan dalam upaya penindakan bagi para koruptor. Hal semacam itu diperlukan, selagi pencegahan dan pendidikan tentang antikorupsi belum efektif mengatasi praktik koruptif.

Baca juga : KPU Daerah Harus Bersuara Dong Nih...

“Jadi kalau pendidikan dan pencegahan ini sudah berhasil, mungkin penindakan itu bisa tidak ada, minim. Tapi, kalau ini masih belum berhasil, pendidikan dan pencegahan, mungkin akibatnya akan ada penindakan,” tegas Ma’ruf.

Apalagi, lanjut Ma’ruf, OTT merupakan bagian dari trisula pemberantasan korupsi: pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Trisula tersebut merupakan cara kerja memberantas korupsi yang juga digunakan di negara-negara lain, termasuk KPK.

Jika tidak mau lagi ada OTT, kata mantan Ketua MUI itu, syaratnya pendidikan dan pencegahan harus lebih maksimal. “Jadi ini agar tidak lagi terjadi penindakan,” katanya.

Baca juga : Wow, KPK Lagi Panen Tangkapan Nih...

Selain Ma’ruf, Menko Politik Hukum dan HAM Mahfud MD juga ikutan berkomentar. Dia mendukung OTT yang dilakukan KPK. Dia juga mendukung upaya minimalisasi OTT.

Mahfud menegaskan, dialah orang pertama yang bilang bahwa prestasi KPK sekarang ini, tak kalah bagus dari KPK yang sebelumnya. Karena keberanian OTT-nya Iebih produktif.

Untuk diketahui, saat memberikan pidato di Launching Stranas Pemberantasan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta, Luhut minta KPK jangan sering melakukan OTT. “Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget,” kata Luhut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.