Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akademisi IPB Bantah Beras Indonesia Termahal Di ASEAN

Senin, 26 Desember 2022 15:32 WIB
Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prima Gandhi. (Foto: Istimewa)
Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prima Gandhi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prima Gandhi menyebutkan, fluktuasi harga beras di Indonesia hingga saat ini masih dalam kondisi yang wajar. Bahkan ia membantah jika dikatakan harga beras di Indonesia adalah termahal di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Sebab mengacu data global product price, harga beras Indonesia berada pada rangking ke 87 dunia dengan harga 0,77 dolar AS per kilogram.

"Dari laporan global product price itu, negara dengan harga beras termahal dunia adalah Panama yakni 4,76 dolar AS dan termurah adalah Paraguay, hanya 0,63 dolar AS. Kemudian, negara yang rangkingnya berada di atas Indonesia itu ada negara ASEAN, yaitu Malaysia menempati rangking ke 15 dengan harga berasnya 2,71 dolar AS, Vietnam rangking ke 80 dengan harga beras 1,02 dolar AS dan Singapura menduduki rangking ke 85 dengan harga berasnya 0,96 dolar AS," kata dikatakan Prima Gandhi di Bogor, Senin (26/12).

Baca juga : Diungkap Dubes Ukraina, Indonesia Seperti Pelangi

Mengacu data ini, Wakil Direktur Sekolah Vokasi IPB Kampus Sukabumi ini menegaskan tingkat kevalidan data yang sampaikan Bank Dunia melalui laporan Indonesia Economic Prospect (IEP) edisi Desember 2022 tentu sangat diragukan.

Dalam laporan tersebut menyebutkan harga beras di Indonesia dalam satu dekade terakhir menjadi salah satu yang tertinggi di ASEAN.

"Dalam melakukan pendataan harga beras apalagi membandingkan harga antar negara, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan kacamata kuda karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Kondisi penyebabnya pun tidak sama antar negara. Harus jelas juga jenis beras yang ambil itu, jangan sampai ini juga salah," tegasnya.

Baca juga : Dubes Iwan Bogananta Dukung Bahasa Indonesia Jadi Mata Kuliah Wajib Di Universitas Sofia Bulgaria

Pria yang akrab disapa Gandhi ini menjelaskan ada beberapa kata kunci yang menyebabkan perbedaan harga beras itu cukup besar. Misalnya jenis long grain, harga beras dari merek terkemuka, data harga dari makanan terbesar.

"Artinya, bisa jadi harga beras yang dicatat Bank Dunia dalam pengambilan sample adalah harga beras premium dan atau beras khusus. Apabila benar seperti itu, maka harga beras tidak terstandarisasi," tuturnya.

Lebih jauh Gandhi menjelaskan perbedaan harga juga bisa terjadi karena Indonesia merupakan negara kepulauan, bukan kontinental. Indonesia berada di wilayah sentra dan non sentra serta budidaya padi itu musiman, yakni ada musim panen raya dan ada musim gadu.

Baca juga : BPS Sebut Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia Sangat Memuaskan

"Sehingga, tiap wilayah, tiap lokasi, kondisi tertentu dan tiap musim itu harga bisa berbeda. Namun fluktuasi harga beras Indonesia hingga saat ini masih dalam kondisi wajar," tandasnya.

"Terakhir, kepada Presiden, jika ingin mengetahui harga beras secara real time, tinggal perintah seluruh duta besar Indonesia di luar negeri untuk mengecek harga beras di waktu yang sama," imbuh Gandhi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.