Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Meski baru satu tahun dua bulan bertugas di Indonesia, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, sudah berinteraksi dengan teman Indonesia yang berbeda-beda etnis. Sang Dubes mengibaratkan Indonesia seperti pelangi.
Saya tidak punya hak mengomentari kebudayaan Indonesia. Ini rumit dengan banyak keberagaman etnis, agama hingga bahasa. Tapi, yang bisa saya komentari, Indonesia seperti pelangi, seperti sumber mata air,” terang Dubes Hamianin saat menerima tim Rakyat Merdeka Firsty Hestyarini, Mellani Eka Mahayana, Diananda Rahmasari dan fotografer Khairizal Anwar di kantornya, Kedutaan Besar Ukraina di Kuningan, Jakarta, Jumat petang (16/12).
Baca juga : Ganjar Milenial Center Gelar Lomba Tari Adat
Dubes yang fasih berbahasa Mandarin itu memaparkan soal warna-warni Nusantara selain keragaman agama, suku dan budaya.
“Jika anda berbelok sedikit, anda akan lihat hal berbeda. Jika anda datang ke satu tempat, kita dapati hutan, belok sedikit ada air terjun, belok lagi ada gunung. Jika pindah lokasi ada gunung api, laut, dan masih banyak lagi,” ujar sang Dubes, menggambarkan Indonesia.
Baca juga : Dubes Ukraina: Kami Ini Seperti Lebah, Yang Mengusik Langsung Disengat
“Jika anda berangkat dari Jakarta yang semua etnis bercampur baur, ketika geser sedikit keJawa Barat, Anda akan melihat budaya Sunda, Padjajaran, Pakuan Pajajaran, Cirebon, Tenggaluh, Kuningan,” imbuhnya.
Demikian juga ketika bergeser ke Jawa Tengah, ada Solo, Yogyakarta, Klaten, Semarang. Nah, jika beranjak ke Surabaya, semuanya berbeda lagi. Meski masih budaya Jawa. Begitu juga jika ke Bali, akan tampak perubahan besar.
Baca juga : Stop Perang, Dunia Perlu Plan B Dan C
“Anda harus terlahir di sini untuk memahami Indonesia. Tapi, saya sangat bersyukur punya sahabat yang selalu memberi masukan dan nasihat,” kisahnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya