Dark/Light Mode

RuralRise: Vertical-Axis Wind Turbine (VAWT) yang Terintegrasi dengan Mini Solar Panel (MSP) sebagai Sumber Ketenagalistrikan Alternatif

Jumat, 6 Januari 2023 11:38 WIB
Model 3D RuralRise yang merupakan vertical-axis wind turbine yang terintegrasi dengan mini solar panel.
Model 3D RuralRise yang merupakan vertical-axis wind turbine yang terintegrasi dengan mini solar panel.

RuralRise: Vertical-Axis Wind Turbine (VAWT) yang Terintegrasi dengan Mini Solar Panel (MSP) sebagai Sumber Ketenagalistrikan Alternatif dan Potensi Wisata Edukatif untuk Mewujudkan Transisi Energi Bersih dan Kesetaraan Akses Energi di Daerah Pedesaan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T)

 

Peningkatan konsumsi energi nasional sebesar 3,4% (IESR, 2022) dalam setahun terakhir telah memaksa kita untuk semakin menggencarkan pendayagunaan sumber energi alternatif yang kita miliki. Belum tercapainya desentralisasi energi secara keseluruhan—di tengah kebutuhan akan hal serupa yang semakin bertambah—membuat optimalisasi eksplorasi EBT semakin kita butuhkan, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) (Hartanto & Sartini, 2019). 

Net Zero Emission, Sustainable Development Goals (SDGs), dan—yang terbaru—COP27 adalah berbagai tujuan yang tengah (berusaha) dicapai oleh berbagai negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia (Monk & Priatna, 2022). Beberapa pertemuan telah dihadiri dan bermacam kesepakatan telah turut disepakati untuk menciptakan dunia yang lebih baik lagi dengan mewujudkan berbagai hal yang membuat bumi kita tetap dapat dihuni. Transisi energi bersih dan terbarukan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional adalah salah satu langkah yang sedang kita tempuh bersama (Iskandar, 2020). Perjalanan—yang seharusnya melibatkan semua elemen masyarakat melalui desentralisasi di bidang energi—ini sayangnya masih belum sepenuhnya terwujudkan (Nugroho, 2019). 

 

Baca juga : Cepat Stop Turis China, Jangan Sampai Menyesal

Elegi Transisi Energi

Banyak daerah yang belum merasakan dampak signifikan dari perubahan yang sedang digencarkan di negeri ini (Nugroho et al., 2022). Padahal, ada dua hal vital yang seharusnya menjadi perhatian banyak pihak dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui transisi energi. Pertama adalah bahwa potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia begitu melimpah dari segi variasi dan potensi. 

Namun, sayangnya keberlimpahan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara positif—terutama sebagai sumber ketenagalistrikan—bagi masyarakat. Selain itu, keunikan (sumber energi) yang dimiliki setiap daerah seharusnya bisa lebih dieksplorasi lebih maksimal untuk menciptakan ketahanan energi lokal sekaligus menjadi daya tarik bagi para wisatawan (Sambodo & Hidayat, 2020). Pemanfaatan sumber energi terbarukan lebih maksimal yang sejalan dengan kearifan lokal menjadi hal yang tidak kalah krusial dalam implementasi energi terbarukan. 

Bahkan, sebenarnya kita memiliki sumber energi alternatif dengan potensi besar dan tersebar luas di berbagai wilayah. Sumber energi ini dikategorikan sebagai distributed embedded energy (DEE). DEE bisa berupa berbagai bentuk energi mentah seperti aliran udara yang memiliki energi kinetik ‘tanpa batas’. Sumber EBT lain seperti sinar matahari yang—bisa dibilang—tak terbatas juga bisa menjadi salah satu opsi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Al Hakim, 2020). Hal yang (biasanya) terlewatkan oleh para akselerator penerapan energi terbarukan adalah bahwa potensi yang dimiliki oleh masing-masing sumber energi terbarukan bisa dikombinasikan. Kombinasi sumber energi bisa menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan transisi energi bersih dan kesetaraan akses listrik di daerah 3T.

Berkaca pada daerah desa 3T yang memiliki potensi berupa wind current yang besar kondisi ini memiliki potensi besar menjadi sumber ketenagalistrikan alternatif tenaga micro-wind dengan membuat suatu ‘wind farm’ di pedesaan di daerah 3T. Keberlimbahan potensi dari kombinasi energi ini bisa kita ‘panen’ lebih maksimal dengan menerapkan teknologi wind-turbine. Namun, karena aliran angin yang relatif tidak stabil, maka kita butuh teknologi untuk mengoptimalkan potensi daya yang bisa dihasilkan dan memaksimalkan efisiensi dari pembangkit energi terbarukan yang diterapkan. RuralRise sebagai sebuah produk vertical-axis wind turbine (VAWT) yang terintegrasi dengan mini solar panel (MSP) sebagai sumber ketenagalistrikan alternatif—dan potensi wisata edukatif—untuk mewujudkan transisi energi bersih—dan kesetaraan akses energi—(di daerah pedesaan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)) adalah salah satu jawaban untuk hal ini. 


RuralRise to Rise Rural Electrification

RuralRise merupakan rancangan produk hybrid yang menggabungkan tenaga angin dan matahari untuk menjadi sumber listrik. Penggunaan teknologi ini menggunakan turbin angin unik dengan struktur vertikal untuk mendapatkan efisiensi lebih dari ruang yang tersedia. Struktur ini memungkinkan RuralRise dapat menjadi pembangkit listrik yang memadai dan hemat ruang. Penggunaan solar panel pada inovasi ini selain meningkatkan daya masukkan, juga akan menambah efisiensi dari RuralRise karena ruang yang digunakan tetap sama namun daya yang di dapat lebih besar. Adapun desain dari RuralRise yang mengadopsi wind turbine berstruktur vertikal sebagai inovasi yang saya tawarkan adalah sebagai berikut:

Baca juga : Tingkat Kepuasan Publik Bisa Jadi Modal Kampanye Kandidat Capres

 

 A picture containing indoor, kitchen appliance

Description automatically generatedA picture containing indoor, kitchen appliance

Description automatically generated

Gambar Model 3D dari RuralRise yang saya tawarkan

Sumber: Dokumen Pribadi

 

Baca juga : Mahfud Sebut Rizal Ramli Makin Ngawur Dan Bodoh

Penambahan panel surya pada bagian atas berguna untuk mendapatkan cahaya matahari yang maksimal. Daya putaran pada blade atau bilah turbin angin akan bersifat sebagai rotor yang nantinya akan dihubungkan dengan generator induksi. Generator ini nantinya akan menghasilkan listrik dengan keluaran arus AC. Panel surya pada bagian atas VAWT juga akan menghasilkan daya tambahan yang nantinya akan tersimpan di dalam baterai untuk penggunaan arus DC dan dapat diubah dengan Inverter untuk kebutuhan arus bersifat AC. Penggunaan dari VAWT ini sangat berpotensi untuk menjadi sumber listrik alternatif terutama di daerah desa-desa 3T yang cenderung memiliki potensi besar akan adanya arus angin dan juga cahaya matahari yang mengarah kesana. 


Menuju Jalan Terang Energi Terbarukan

Alasan saya memilih menerapkan vertical-axial wind turbine (VAWT) yang terintegrasi dengan mini solar panel (MSP) karena pertimbangan efisiensi energi, ketahanan penerapan, dan estetika instalasi. Wind turbine bisa menghasilkan energi yang lebih besar jika dibandingkan dengan solar panel. Ditambah dengan daerah desa-desa 3T yang masih asir membuat efisiensi energi yang bisa dihasilkan dengan VAWT akan lebih maksimal. Selain itu VAWT juga memiliki daya tahan yang lebih lama serta lebih aman jika dibandingkan produk sumber energi terbarukan lain yang beredar di masyarakat dan juga jika dibandingkan dengan kincir angin konvensional berbentuk horizontal. Proses pembuatan RuralRise nantinya akan mempertimbangkan data riset dan kondisi lingkungan dari daerah desa 3T yang dinilai memiliki potensi tinggi akan keberadaan tenaga angin dan energi matahari, seperti desa Muara Ripung. Melihat potensi desa Muara Ripung yang terletak di daerah tepian sungai menjadikan penggunaan wind turbine konvensional yang cenderung seperti kincir angin kurang efisien karena membutuhkan ruang yang luas. Berasal dari hal tersebut maka VAWT dinilai menjadi yang paling memungkinkan, 

Adapun proses pembuatan RuralRise nanti akan dimulai dengan proses desain yang menggabungkan bilah turbin angin vertikal dengan panel surya. Dilanjutkan dengan proses pembuatan frame tempat peletakkan dari panel surya dan bilah angin. Selanjutnya frame yang telah dibuat akan dirangkai dengan bilah angin dan panel surya. Proses dilanjutkan dengan penyambungan komponen rotor couple dari bilah angin ke generator dan proses pemasangan kabel dari panel surya yang terhubung dengan inverter. Keluaran dari panel surya dan generator nantinya akan sudah berupa AC dan dapat digunakan untuk kebutuhan lokal. 

Pada pengembangan lanjutan RuralRise bisa menjadi penyedia ketenagalistrikan alternatif yang bersih, murah, dan berkeberlanjutan dengan mengedepankan fungsionalitas dan efektivitas produksi serta tetap memberdayakan masyarakat lokal dan memberikan edukasi energi terbarukan bagi daerah (3T). untuk menata ulang masa depan energi dan lingkungan melalui kontribusi pemuda.



Akses referensi yang saya gunakan melalui: https://intip.in/ReferensiRuralRise

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.