Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Kondisi Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia selama tahun 2022 masih belum bisa dibilang baik. Bahkan, kebebasan berekspresi dan berpendapat mendapatkan skor paling jeblok alias buruk.
Akun @perupadata mengungkap rilis Setara Institute terkait Indeks Kinerja HAM di Indonesia. Rilis menyimpulkan skor terhadap pemenuhan hak masyarakat, kebebasan berpendapat, juga keterlibatan dalam pemerintahan. Secara nasional, Indonesia mendapat indeks 3,3 dari skala 1-7.
Berita Terkait : Pariwisata Mulai Bangkit
“Bukan hasil yang menggembirakan tentunya, apalagi masih di bawah angka moderat 4,” ungkap @perupadata.
“Kebebasan berekspresi dan berpendapat catatkan indeks paling rendah. 1,5 secara umum dan untuk isu minoritas seksual, angkanya lebih rendah lagi, 1,4,” kata @perupadata lagi.
Berita Terkait : Ingin Mental Tetap Sehat Dan Kuat? Dekati 7 Orang Ini
Akun @r.ramdanis mengatakan, rilis yang diungkap Setara Institute sesuai dengan dengan apa yang dirasakan masyarakat. Khususnya terkait kebebasan berpendapat. “Akurat sangat,” katanya. “Menyedihkan,” ujar @anthony_zhu26.
Menurut @alisyarief, indeks kinerja HAM 2022 ada kemajuan, tapi tak ada keadilan. Kata @TarunaAdjie1, kinerja HAM ada kemajuan atas menguapnya kasus KM50, kasus Kanjuruhan. “Belum kasus-kasus lain yang menguap,” katanya.
Berita Terkait : KSP Pastikan KUHP Tidak Bertentangan Dengan Demokrasi
Akun @hincapandjaitan mengatakan, kebebasan berpendapat dan menyampaikan gagasan adalah oksigen demokrasi. Karena itu, perlu dijaga agar tetap sehat demokrasi di Indonesia. “Ini soal serius,” ujarnya.
Akun @AyaniMel mengingatkan Pemerintah jangan otoriter dan sewenang-wenang. Indonesia merupakan negara Pancasila yang reformis demokratis. Untuk itu, junjung tinggi HAM dan hargai hak kebebasan berpendapat dan berekspresi. “Susah untuk diubah,” kata @ ihwanu_priyantan.id.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya