Dark/Light Mode

Peringati 1 Abad NU

OSO Minta Santri Teruskan Perjuangan Syaikhona Kholil & Kiai Hasyim Asy’ari

Selasa, 7 Februari 2023 08:00 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2017-2019, Oesman Sapta (tengah), Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Prof KH Abdulloh Syamsul Arifin (kiri), dan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Musthofa (kanan) menghadiri Istighotsah Keramat di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (5/2) malam. Acara yang digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu merupakan rangkaian kegiatan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Istimewa).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2017-2019, Oesman Sapta (tengah), Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Prof KH Abdulloh Syamsul Arifin (kiri), dan Wakil Ketua Umum PBNU, KH Zulfa Musthofa (kanan) menghadiri Istighotsah Keramat di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (5/2) malam. Acara yang digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu merupakan rangkaian kegiatan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2017-2019, Oesman Sapta menyebut, Nahdlatul Ulama (NU) berperan besar dalam membangun toleransi, serta merawat keberagaman dan persatuan Indonesia. Karenanya, ia meminta para santri meneruskan semangat dan perjuangan para pendiri NU, dalam membangun Indonesia di masa depan.

“Nahdlatul Ulama merupakan organisasi keagamaan yang paling menjaga kebhinekaan. Sebagai generasi penerus bangsa, para santri harus memegang teguh dan melanjutkan prinsip ini, dalam membangun Indonesia ke depan,” ujar OSO, sapaan Oesman Sapta, dalam Istighotsah Keramat di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (5/2) malam.

Baca juga : Risma Serukan Penguatan Semangat Kesetiakawanan Sosial

Menurut OSO, nilai-nilai yang dipegang teguh para pendiri dan warga NU itu, didasarkan pada ajaran Islam yang menerima dan tidak memusuhi adanya perbedaan. Bahkan, tegas dia, para pendiri, pengurus, hingga warga NU berhasil menjadikan keberagaman itu, sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia secara bersama-sama.

“Prinsip NU, mendorong berbagai pihak untuk bersatu dan bersama-sama menciptakan kerukunan di Indonesia. Para santri bisa meneruskan prinsip ini? Bisa meneruskan perjuangan Syaikhona Kholil dan Kiai Hasyim Asy’ari?” tanya OSO, dijawab “bisa” oleh ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Cholil.

Baca juga : Pusdok Tamaddun Tur Sejarah Perjuangan Syafruddin Prawiranegara

Lebih lanjut, ia menyampaikan kekagumannya terhadap seluruh nahdliyin atau warga NU di seluruh Indonesia. Sebab, NU telah menjadi organisasi yang bisa diterima oleh semua kalangan, serta berjalan beriringan antara nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kebangsaan.

“Tempat ini (Ponpes Nurul Cholil), merupakan bagian penting, bahkan menjadi tonggak sejarah berdirinya NU. Karenanya, di tengah rangkaian acara peringatan satu abad NU, saya melakukan napak tilas ke sini, dan berjiarah ke makam Syaikhona Kholil,” tegas mantan Wakil Ketua MPR ini.

Baca juga : BPIP Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan Para Pahlawan

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Prof KH Abdulloh Syamsul Arifin mengatakan, istighotsah dalam rangkaian peringatan satu abad NU dinamakan “Istighotsah Keramat”. Ia pun bersyukur seluruh acara dalam rangkaian peringatan satu abad NU berjalan lancar dan sukses.

“Tadi, ada yang tanya, kenapa kegiatan ini disebut ‘Istighotsah Keramat’. Sebab, keputusan tentang kegiatan ini diambil di Jalan Keramat, Kantor PBNU, di Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan satu abad Nahdlatul Ulama,” jelas Abdulloh.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.