Dark/Light Mode

Tahun ini, Ridwan Kamil Bidik Investasi ke Jabar Rp 188 Triliun

Selasa, 28 Februari 2023 20:46 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (IST)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (IST)

 Sebelumnya 
Adapun keunggulan berinvestasi di Jabar yang jadi pertimbangan investor, yaitu infrastruktur lengkap, sumber daya manusia yang produktif serta kemudahan perizinan.

"Sekarang saja ada 9 ruas jalan tol di Jabar yang sedang dibangun," ucap Kang Emil.

Keunggulan inipun menjadikan realisasi investasi di Jabar selalu tertinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya.

Baca juga : Krakatau Steel Lepas Saham Anak Usaha ke Chandra Asri Rp 3,24 Triliun

Tahun 2018 tercatat investasi ke Jabar mencapai Rp 116,96 triliun, tahun 2019 Rp 137,49 triliun, tahun 2020 Rp 120,43 triliun, tahun 2021 Rp 136,13 triliun, dan tahun 2022 Rp 174,6 triliun.

Capaian investasi inipun selalu melebihi target renstra dan target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. Kang Emil mengatakan, persentase antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Jabar kini sudah hampir seimbang walaupun masih didominasi oleh investor asing.

"Investasi asing dan dalam negeri sudah hampir sama, yaitu 54 persen dan 46 persen, jadi sudah seimbang. Kalau dulu investor dalam negeri hanya 20 persen," ujarnya.

Baca juga : Elektabilitas Ridwan Kamil Dongkrak Suara Golkar Di Kalangan Pemilih Muda

Lima negara investor terbesar ke Jabar pada tahun 2022, yaitu China Rp 26,44 triliun, Jepang Rp 21,60 triliun, Singapura Rp 13,29 triliun, Korea Selatan Rp 9,80 triliun, dan Belanda Rp 7,02 triliun.

Saat ini kondisi ekonomi Jabar sedang dalam keadaan baik, di antaranya terlihat dari peningkatan pada sektor UMKM dan persiapan pembangunan infrastruktur di kawasan utara dan selatan Jabar dengan nilai proyek lebih dari Rp 300 triliun. 

"Performa ekonomi Jabar sedang baik. Selain UMKM yang terus meningkat, ada 196 proyek sedang dikerjakan dengan nilai lebih dari Rp 300 triliun dari pemerintah pusat untuk menguatkan Rebana dan penyetaraan Jabar selatan," tuturnya.

Baca juga : Kinerja Solid, PermataBank Raup Laba Bersih Rp 2 Triliun

Kang Emil tak memungkiri kondisi ekonomi global yang saat ini dilanda resesi berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat turunnya pesanan barang.

Dia pun meminta kepada para pencari kerja yang terkena PHK untuk tidak khawatir sebab tingginya investasi ke Jabar akan memudahkan masyarakat untuk kembali melamar pekerjaan khususnya di sektor manufaktur dan tekstil.

"Memang ada PHK karena turunnya pesanan barang ke pabrik, tapi kan dikompensasi oleh tingginya investasi. Jadi saya imbau yang kena PHK bisa melamar lagi ke industri baru," kata Kang Emil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.