Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wasekjend PBNU KH. Suleman Tanjung: Jangan Manfaatkan NU Demi Kekuasaan

Sabtu, 18 Maret 2023 06:53 WIB
Wakil Sekjend PBNU KH. Suleman Tanjung. (Foto: Istimewa)
Wakil Sekjend PBNU KH. Suleman Tanjung. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Sekretaris Jenderal (Wakil Sekjend) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH. Suleman Tanjung meminta seluruh aktor dan pelaku partai politik untuk tidak memanfaatkan NU demi kepentingan kekuasaan.

Ditegaskannya, PBNU di bawah kepemimpinan KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terus berkomitmen untuk tidak terseret dalam pusara politik praktis.

"Gus Yahya amat berkomitmen untuk menolak politik identitas dalam percaturan politik elektoral dalam merebut kekuasaan atau jabatan," tegas Suleman kepada RM.id, Jumat (17/3).

Gus Yahya, kata Suleman, juga meminta jajaran PBNU untuk mengawal bahwa NU adalah ormas keagamaan, bukan partai politik. 

Baca juga : Lakukan Sejak Dini, Remaja Jangan Ragu Konsultasikan Kesehatan

"Kami diminta mengawal tidak dipakainya politik identitas dalam Pemilu. NU kan identitas. Nah, kalau ada orang yang pakai NU untuk elektoral praktis, tentu kita mengecam dan mengimbau jangan dilakukan," tandasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin semakin pede maju sebagai calon presiden (capres).  Cak Imin bahkan mengaku berhak menjadi wakil dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya ditanya wartawan, Pak Muhaimin pede banget nyapres? Saya jawab, dosa dan haram kalau saya tak percaya diri maju pada Pilpres 2024," kata Cak Imin dalam keterangannya yang diterima, kemarin. Pernyataan ini diungkapkan Cak Imin saat pidato Rapat Koordinasi Caleg PKB se-Kalimantan Selatan di Kota Tanahbumbu, Rabu (15/3).

Cak Imin pun memaparkan alasan dirinya pede berlaga di Pilpres 2024. Pertama, ditegaskan Cak Imin, PKB adalah parpol yang kelahirannya dibidani para ulama NU. PKB partai yang memiliki kesamaan ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap dengan NU.

Baca juga : Jokowi Warning Pejabat Jangan Suka Pamer Kekayaan Di Medsos

"Dari mulai panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya ada di PKB," tuturnya.

Kedua, Cak Imin menyatakan, PKB adalah parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU. Cak Imin lantas bercerita dirinya bertemu dengan KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di Ponpes Ploso, Kediri. Kata Cak Imin, Gus Baha heran PKB akhir-akhir ini sering mendapatkan serangan.

"Beliau bilang, PKB dituduh memanfaatkan NU. Gus Baja beri jawaban, oramg yang baru masuk NU saja boleh memanfaatkan NU apalagi Cak Imin turunan pendiri NU, KH. Bisri Syansuri. Ini Gus Baha yang ngomong. Saya ini lahir sudah NU, bukan NU mualaf," tegasnya.

Karena saat ini Cak Imin adalah Ketua Umum PKB, maka dialah penerima mandat perjuangan. Dia pun merasa berhak memanfaatkan NU untuk kepentingan perjuangan politik NU. Ditegaskan, dalam sejarahnya, perjuangan politik para pendiri dan pejuang NU tidak ada yang untuk kepentingan pribadi.

Baca juga : HNW Apresiasi Putusan MK Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

"Mbah Hasyim Asy'ari, Mbah Wahab Hasbullah, Mbah Bisri Syansuri, KH. Wahid Hasyim, Gus Dur, semuanya politik ahlussunnah, tidak pernah mementingkan kepentingan pribadi. Begitu juga kita akan menggunakan tanggung jawab kekuasaan untuk kemaslahatan rakyat yang paling miskin dan itu banyak warga NU," janjinya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.