Dewan Pers

Dark/Light Mode

Dugaan Korupsi Formula E

Anies: BPK Tidak Temukan Masalah Dari Hasil Audit

Minggu, 19 Maret 2023 07:30 WIB
(Foto: Antara)
(Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E masih fokus pada pencarian peristiwa pidana dan siapa pihak yang bertanggung jawab secara hukum. Karena itu, KPK belum bisa menyampaikan lebih lanjut mengenai substansi kasusnya.

“Dalam proses penyelidikan harus menentukan peristiwa pidananya, sehingga ditemukan orang yang bertanggung jawab secara hukum. Nah, untuk me­nyimpulkan seperti itu kan perlu analisis hukum, dari segi alat bukti, keterangan terperiksa, apakah kemudian terpenuhi unsur-unsurnya,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada awak media, Jumat (17/3).

Dijelaskan Ali juga, agar perkara ini bisa naik ke tahap selanjutnya, KPK masih terus berusaha mencari alat bukti yang absah terkait Formula E.

Soal saran Dewan Pengawas (Dewas) KPK agar kasus Formula E segera ada kejelasan, Ali mengatakan, pada akhirnya semua bergantung pada proses penyelidikan.

Berita Terkait : Imin Mulai Ngambek

Selain itu, dia menegaskan, Dewas KPK tidak menetapkan tenggat waktu kejelasan soal kasus Formula E ini.

“Proses itu kan dinamis, ber­jalan sesuai alat bukti yang ditemukan ya,” imbuh Ali.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons terkait penanganan dugaan ko­rupsi penyelenggaraan Formula E di KPK.

Bakal calon presiden 2024 yang diusung Koalisi Perubahan ini menilai, apa yang tengah terjadi di KPK soal Formula E lebih sebagai opini daripada persoalan yang substansial.

Berita Terkait : Nasib Ketua MK Dkk Ditentukan 30 Hari Lagi

Pasalnya, kata dia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiga kali berturut-turut, yaitu pada 2020, 2021 dan 2022.

“Dan tahun kemarin diaudit lagi keempat kali, namanya itu PDTT atau Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu,” kata Anies di Ballroom I Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (17/3) malam.

Menurutnya, BPK tidak me­nemukan masalah dari hasil keseluruhan audit itu.

“Sebetulnya, ramainya KPK ini yang paling tersinggung itu BPK. Lha, mereka sudah men­gaudit tiga kali dan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) terus,” ucap Anies.

Berita Terkait : Laporta: Ansu Fati Tidak Akan Dijual, Entah Nanti...

Dia lantas bercerita soal ga­gasannya kala itu yang hendak menjadikan kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai sirkuit Formula E.

Tujuannya, agar seluruh dunia menyorot ke arah tugu tersebut, sehingga bisa menjadi ikon Jakarta dan Indonesia. Kalau akhirnya sirkuit pindah ke Ancol, efeknya Jakarta International Stadium (JIS) justru ditonton oleh seluruh dunia.

“Malah JIS yang muncul, bu­kan Monas. Ya sudah, rezekinya yang bikin JIS,” kata Anies, sambil tertawa. ■