Dark/Light Mode

Pastikan Informasi Hanya Dari Puspen

Hanya 1 Orang Prajurit TNI Yang Gugur Di Nduga Papua

Minggu, 16 April 2023 23:31 WIB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono (tengah) dalam konferensi pers, Minggu (17/4). (Foto: YouTube)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono (tengah) dalam konferensi pers, Minggu (17/4). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono meluruskan kabar enam anggota TNI yang gugur dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Sabtu (15/4) sore.

Menurutnya, hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Miftahul Arifin. Informasi lain belum kami dapatkan, karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).

Baca juga : Ganjar Bikin Pemudik Irit Ongkos Hingga Jutaan Rupiah

Julius menjelaskan, awalnya, Pratu Arifin bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi, melakukan penyisiran untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Tiba-tiba saja, ada serangan KKB yang menyebabkan Pratu Arifin jatuh, ke jurang kedalaman 15 meter.

"Ketika mencoba menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya, masih dalam tahap pendalaman," tutur Julius.

Baca juga : Joe Biden Janji Dukung Muslim Yang Teraniaya

Meski terkendala, Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan pasukannya untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal.

Terkait situasi ini, Julius meminta media untuk mengacu pada informasi dari Puspen TNI. 

"Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami. Agar tidak simpang siur. Penyebaran informasi yang keliru, akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan," ujar Julius.

Baca juga : Pakai Narkoba, Puspom TNI Ciduk Oknum Prajurit Di Tempat Hiburan Malam

Dia menegaskan, TNI sebagai patokan NKRI, tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia. Dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.