Dark/Light Mode

Bicara Di Universitas Khairun Dan IAIN Ternate

Kepala BPIP: Mahasiswa Kunci Peradaban Masa Depan

Kamis, 11 Mei 2023 11:46 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menyebut, mahasiswa Ternate sebagai kunci peradaban masa depan. Apalagi Ternate dan Tidore salah satu daerah kepulauan di Provinsi Maluku yang memiliki sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Yudian saat menyampaikan sambutan dalam acara Pembinaan Ideologi Pancasila di IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate di Maluku Utara, Rabu (10/5).Mahasiswa dari dua perguruan tinggi  di Maluku itu tampak antusias mengikuti acara tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan di dua kampus besar di Maluku Utara tersebut bahkan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota dan civitas akademika kedua kampus tersebut.

Dalam pidatonya, Yudian mengatakan, mahasiswa saat ini, tidak cukup mengimplementasikan Tri Dharma perguruan tinggi. Namun juga harus berperan dalam menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila di masa kini dan masa akan datang. Menurut dia, tantangan bangsa Indonesia ke depan sangat kompleks. Banyak kelompok yang ingin mengganti ideologi negara, terutama melalui teknologi.

Ia pun  mengajak kepada ratusan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ternate dan Khairun Ternate untuk maju bersama mengimplementasikan nilai-nilai luhur sesuai dengan potensi yang dimilikinya. "Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal seperti kuliner, musik, olah raga dan lain sebagainya," kata Yudian.

Profesor yang pernah menjabat Presiden Rektor Institut Agama Islam se-Asia ini juga mengajak kepada Civitas Akademika IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate untuk tetap bersyukur sebagai warga negara Indonesia yang memiliki Pancasila.

Baca juga : Kepala BPIP Dorong Mahasiswa Kuasai Teknologi Dan Bahasa Asing

"Pancasila lahir bukan di ruang hampa, tetapi dari nilai-nilai yang ada di negara kita pada zaman nenek moyang," paparnya.

Tidak hanya itu,  menurut dia Pancasila bisa menyatukan 57 negara (kerajaan) termasuk kerajaan yang ada si Ternate menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam kesempatan tersebut, Yudian mengajak seluruh hadiri untuk memanfaatkan momentum berharga tersebut. "Ini kita perlu manfaatkan kesempatan ini momentum ini sangat baik, memberikan pencerahan terkait dengan bagaimana hubungan Pancasila dan Islam," ujarnya.

Ia mengakui, saat ini bangsa Indonesia tengah memiliki berbagai problematika kebangsaan dan kehormatan yang mengancam harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara salah satu ujian terbesar adalah munculnya gerakan yang ingin mengubah Ideologi Negara.

"Generasi milenial Islam yang berlandaskan ideologi Pancasila kita ini harus menjadi garda terdepan untuk menangkal kejahatan tersebut," tegasnya. "Sebagai bangsa yang majemuk Pancasila adalah saling menjawab atau titik temu dalam berbangsa dan bernegara yang menjadi fasilitas persatuan Indonesia," sambungnya.

Baca juga : Kepala BNPT Dianugerahi Penghargaan Garuda Pelindung

Senada disampaikan Ketua DPRD Ternate Muhajirin Bailusy. Ia mengapresiasi kepada BPIP yang berkesempatan memberikan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk mahasiswa dan dosen di dua kampus besar di ternate.

Ia berharap pelaksanaan Pembinaan Ideologi melalui bedah buku dan kuliah umum ini tidak berhenti sampai saat ini, melainkan berkelanjutan melalui kegiatan lainnya. "Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan, tidak hanya mahasiswa melainkan stakeholders masyarakat dan pemerintahan," harapnya.

Menurut dia, Pancasila merupakan Ideologi Bangsa yang merupakan rumah bersama yang memiliki tujuan dan cita-cita untuk menjaga bangsa dan negara tetap utuh sebagaimana yang telah dititipkan oleh pendiri bangsa.

Apresiasi yang baik juga disampaikan Rektor IAIN Ternate  Radjiman Ismail, dan Rektor Khairun M Ridha Ajam. Mereka berharap, acara ini dapat memberikan pemahaman dan memperkuat Pancasila terutama dalam pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut mereka dalam konteks negara yang demokratis pemahaman Pancasila yang menegaskan koridor kenegaraan sebagai bentuk saling menghargai dan saling menghormati antar sesama manusia karena tingginya sebuah nilai kehidupan adalah ketika kita saling menghargai perbedaan untuk menuju kepada peradaban yang sesungguhnya.

Baca juga : Di Acara Partai Rusia Bersatu, Dave Laksono: Segala Bentuk Penindasan Harus Dilawan

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso melaporkan kegiatan tersebut diselenggarakan di dua kampus yakni kampus IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate. "Alhamdulillah Civitas Akademika kedua kampus tersebut sangat antusias mengikutinya, bahkan setiap kampus kurang lebih mencapai 400 peserta," paparnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Khairun untuk menindaklanjuti program atau kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila. "Universitas Khairun ini kan memiliki Pusat Studi Pancasila, sehingga BPIP perlu kerja sama dalam menjalankan program atau kegiatan," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.