Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau membahas kerja sama ekonomi hingga situasi di Myanmar.
Hal tersebut, disampaikan Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan PM Trudeau pada di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5).
“Mohon dukungan Yang Mulia terkait penyelesaian perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, realisasi investasi Pension Funds Kanada yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara, pembangunan mekanisme pendanaan untuk feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia,” ujar Presiden.
Baca juga : Jokowi Tunjuk Mahfud Sebagai Plt Menkominfo, Pengganti Plate
Selain itu, Presiden juga berharap terjadinya percepatan terhadap realisasi pengembangan bandara hijau di Kalimantan Utara, eksplorasi dan pengayaan logam tanah jarang, serta pembentukan satuan tugas bilateral.
Presiden pun mengapresiasi dukungan negara-negara G7, termasuk Kanada dalam membantu transisi energi Indonesia.
“Saya harap dukungan dana USD 20 miliar dapat segera direalisasikan tapi tidak dalam bentuk utang,” ujarnya.
Baca juga : Lewat Digitalisasi, PGE Dongkrak Ekonomi Warga Kamojang
Terkait ketahanan pangan, Presiden mendorong implementasi kesepakatan antara BUMN Indonesia dan Canadian Commercial Corporation terkait pasokan potas dan gandum.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan PM Trudeau turut membahas mengenai ASEAN, termasuk situasi di Myanmar.
Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa KTT ASEAN-Kanada akan digelar pada September tahun 2023 mendatang di Indonesia.
Baca juga : Bank Dunia Puji Transformasi Ekonomi Hijau Indonesia
“Sampai jumpa di Jakarta, PM Trudeau,” tutur Presiden.
Turut mendampingi Presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri BUMN, Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya