Dark/Light Mode

Jokowi Di Hari Pancasila

Teruskan Pembangunan, Tolak Politisasi Identitas

Jumat, 2 Juni 2023 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM).
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Kesultanan Deli saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, kemarin. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta, kemarin. Dalam pidatonya, Jokowi berpesan kepada pemimpin setelahnya agar meneruskan program pembangunan. Jokowi juga mengkampanyekan penolakan terhadap politisasi identitas dan politisasi agama.

Jokowi yang mengenakan baju adat Kesultanan Deli, tiba di Monas sekitar pukul 07.55 WIB. Jokowi ditemani Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang mengenakan pakaian adat Melayu. Keduanya lalu jalan beriringan menuju area upacara.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam upacara yang dibuka pukul 08.00 WIB itu. Beberapa di antaranya adalah Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dalam kesempatan ini, Puan bertugas membacakan naskah Pancasila. Sementara Bamsoet ditugasi membacakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Baca juga : Mahfud Tampung Usulan Bangun Museum Bung Karno Di Ende

Beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju juga terlihat hadir pada upacara kali ini. Misalnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Pertahanan M Herindra. Selain itu, tampak pula Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan beberapa pesan. Mulai dari soal pembangunan, kedaulatan negara, hingga Pemilu 2024. “Kita saat ini berjuang untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata, butuh kesinambungan dan keberlanjutan. Personel dalam Pemerintah bisa berganti, tapi perjuangan tak boleh berhenti,” kata Jokowi.

Pemerintah telah melakukan reformasi struktural agar keadilan pemerataan dan kesejahteraan bisa tercapai. “Rakyat di luar Jawa juga merasakan manfaat yang signifikan dari pembangunan yang ada,” tambahnya.

Baca juga : Mari Selami Warisan Pemikiran Bung Karno Di Perpusnas!

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkit soal hilirisasi industri dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang bertujuan memanfaatkan kekayaan alam negeri, agar lebih maksimal bagi kesejahteraan rakyat.

Di samping itu, Jokowi juga menegaskan posisi negara di hadapan dunia internasional. Wali Kota Solo itu bilang, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Caranya, perbanyak kerja sama dan kolaborasi dengan negara manapun.

“Inilah Indonesia. Indonesia adalah Indonesia yang tidak dapat didikte oleh siapapun, oleh negara manapun, namun siap selalu, siap berkontribusi bagi dunia,” tegas Kepala Negara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.