Dark/Light Mode

Penilaian Mahfud, Pemilu 2024 Tak Sepanas 2019

Rabu, 14 Juni 2023 10:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foro: Instagram)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foro: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam, Mahfud MD punya penilaian sendiri perihal tensi politik di Pemilu 2024 mendatang. Menurut Mahfud, Pemilu 2024 tidak akan sepanas 2019.

Hal tersebut diucapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat memberikan sambutan dalam Pengarahan Gerakan Literasi Digital. di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6). Acara ini turut dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono

Indikatornya tensi politik tahun ini tak sepanas pemilu sebelumnya, kata Mahfud, bisa dilihat dari sepinya aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok Islam yang mengatasnamakan kelompok Aksi Bela Islam. Menurut dia, pemicu yang membuat kelompok ini turun ke jalan sudah tidak ada.

“Pemilu 2024 lebih adem,” katanya.

Kenapa tensi Pemilu 2019 lebih panas daripada 2024? Jawaban Mahfud gamblang. Pemicunya karena peristiwa di 2016. Diketahui, pada 4 November 2016 terjadi demonstrasi besar-besaran di Jakarta memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap menghina Islam.

Baca juga : Kutip Ketua MPR, Heikal Safar Ingatkan Sambut Pemilu 2024 Dengan Riang Gembira

Kondisi itu diperparah kelompok Aksi Bela Islam melakukan demo besar-besaran di Monas pada 2 Desember 2016. Di mana setahun setelahnya DKI Jakarta mengadakan Pilkada yang diikuti pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno vs Ahok-Djarot Saiful Hidayat. 

Kemudian merembet dengan kemunculan kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212, merujuk pada para bekas aktivis Aksi Bela Islam 2 Desember 2016. "Karena 2019 panasnya mulai 4 November 2016, disusul Pilgub, abis itu 212, muncul alumni 212, muncul pengawal fatwa majelis ulama, sampai panas jelang Pemilu (2019)," bebernya. 

Mahfud lantas, membandingkan kondisi perpolitikan Indonesia saat ini dengan yang dulu. Dia bilang, perpolitikan tanah air saat ini masih tenang. Padahal Pemilu tinggal delapan bulan lagi. "Alhamdulillah, mari kita jaga bersama," syukur dia. 

Selain itu, Mahfud juga menyatakan, gejolak politik di media sosial tidak semasif 2019. Masih bisa ditangani. Cenderung kondusif. Kalau pun masih ada kabar hoax, ia memastikan aparat sigap untuk mengklarifikasi dengan baik.

"Memang masih banyak, tapi adem ayem. Masih banyak hoax, TNI, Polri, BSSN, BIN, sudah antisipasi, bahwa yang hoax segera disebarkan ke masyarakat bahwa ini tak benar," tegas dia. 

Baca juga : KPP Mau Fokus Benahi Ini...

Mahfud kemudian juga berpesan agar TNI dan Polri tetap menjaga netralitas selama Pemilu 2024. Posisi netral terutama dalam menjaga lalu lintas digital yang banyak provokasi masyarakat yang secara belum terliterasi. 

Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengatakan, TNI siap menjaga keamanan pemilu 2024 mendatang. Termasuk menjaganya di internet.

Dia menyebut, potensi ancaman pemilu di dunia maya masih ada. Dia mempreksi, internet akan dipenuhi dengan kampanye yang dapat memicu polarisasi dan perpecahan bangsa.

"Untuk itu mari kita tingkatkan literasi digital kita dan ikut meredam gejolak pemilu melalui upaya nyata. Gunakan kemampuan digital dengan membanjiri konten positif dan membangun selama tahapan pemilu berlangsung," tukas Yudo.

Anggota KPU, Mochammad Afifuddin berharap, asumsi Mahfud menjadi kenyataan. Menurut dia, semua bisa terjadi asal semua pihak bahu membahu menjaga keberlangsungan Pemilu. 

Baca juga : Harapan Jokowi Ke MK Jelang Pemilu 2024: Jadi Wasit Yang Adil

"Kita berharap demikian. Semua pihak harus sama-sama menjaga dan berkomitmen menyukseskan Pemilu 2024," ucap Afif saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Sementara, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan berdasarkan indeks kerawanan Pemilu (IKP) ditemukan masih adanya kerawanan-kerawanan di banyak daerah. "Semoga tidak ada ketegangan yang memuncak pada tahun 2024 mendatang," beber Bagja kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.