Dark/Light Mode

Kepala BPIP Tegaskan Kemerdekaan RI Bukan Hadiah Dari Bangsa Lain

Sabtu, 17 Juni 2023 17:26 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi membacakan keynote speech pada kegiatan Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih, di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (17/6). (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi membacakan keynote speech pada kegiatan Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih, di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (17/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menegaskan, proklamasi kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Kata dia, kemerdekaan bangsa Indonesia adalah hasil jerih payah para pendiri bangsa saat melawan para penjajah. 

Hal tersebut disampaikan Yudian saat menjadi keynote speech pada kegiatan "Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih”, di Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (17/6).

Ia mengajak  masyarakat dan Pemerintah Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan tersebut dan mensyukuri nikmat Tanah Air yang subur, yang kaya, yang merupakan replika dari surga.

"Mari kita bersyukur karena kita (Bangsa Indonesia diberikan segala-galanya oleh Tuhan yang Maha Esa," kata Yudian.

Cara mensyukuri nikmat Tuhan yang sudah diberikan tentu tidak hanya sekadar melalui ucapan lisan, tetapi juga penghayatan dalam kalbu kemudian diimplementasikan dalam perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga : Piawai Kelola Ekonomi Kerakyatan, Pelaku Usaha Dukung Airlangga Nyapres

Yudian menjelaskan, Bendera Kebangsaan (Merah Putih) bukan sekadar bendera melainkan filosofis yang penuh makna yakni disebut penjelmaan manusia. Warnanya yang merah melambangkan keberanian, putihnya melambangkan kesucian.

"Bung Karno berkata, merah putih juga menyiratkan arti bibit pertama dari penjelmaan manusia: getih ibu merah dan getah ayah putih," ujarnya. 

Merah juga dapat diartikan sebagai unsur jasadiyah manusia, yaitu tubuh, sedangkan putih mewakili unsur ruhani manusia, yaitu jiwa. "Sang Merah Putih wajib kita hormati. Karena padanya terdapat sejarah tumpah darah perjuangan para pahlawan yang membawa bangsa ini menuju pintu gerbang kemerdekaan," tegasnya.

Ia juga mengajak untuk tetap dan terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan, dimulai dari diri pribadi, lingkup keluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar saat membacakan pidato Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, mengajak untuk tetap membangun semangat perjuangan bangsa Indonesia. "Meskipun masih banyak tantangan dan ancaman seperti krisis, pangan, krisi energi, kemiskinan, pengangguran dan stunting. Namun berkat dukungan semua dengan aksi gotong royong kita dapat bertumbuh dengan baik," paparnya.

Baca juga : Ketum AMPI: Putusan MK Kemenangan Suara Rakyat!

Tidak hanya itu, ia juga mengajak  masyarakat Lhokseumawe untuk tidak meninggalkan sejarah, karena sejarah adalah cerminan untuk terus berjuang. Kata dia, bangsa Indonesia tidak boleh meninggalkan sejarah. Karena sejarah adalah tonggak cerminan untuk terus berjuang.

"Kita harus mengingat kembali bagaimana para pahlawan kita untuk memerdekakan bangsa ini, termasuk masyarakat dan tentara dari Aceh," tegasnya.

Pihaknya menyebut Bendera merupakan Identitas sarana dan eksistensi yang harus dihormati seluruh Bangsa Indonesia termasuk Bangsa lain. "Kegiatan ini diharapkan tidak hanya seremonial belaka, melainkan momentum memupuk jiwa patriotisme sebagai modal pembangunan secara gotong royong," tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama Pj Wali Kota Lhokseumawe Imran, mengatakan maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam menyongsong Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menggelorakan semangat nasionalisme, diawali dari pulau Indonesia bagian barat sampai ujung pulau bagian timur," ujarnya.

Baca juga : Ini Catatan Kritis Sejarawan Bonnie Triyana Tentang Pengakuan Kemerdekaan RI Oleh PM Belanda

Ia menyebut tahun ini pihaknya telah membagikan 10.000 bendera untuk masyarakat khususnya di Lhokseumawe dan ditargetkan tahun depan jumlah bendera terus bertambah. 

Dirinya juga menyebut Kota Lhokseumawe masyarakatnya memiliki persatuan dan kesatuan sehingga sampai saat ini masyarakatnya kondusif. "Kita bangga dan berharap masyarakat terus menjaga kondusifitas dan keamanan," tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut juga ikut mendampingi Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso, hadir juga Irjen Kemendagri Komjen Tomsi Tohir Balaw, Rektor IPDN Hadi Prabowo, Gubernur Aceh Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki; Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP Agus Moh Najib, dan Forkopimda Provinsi Aceh dan Kota Lhokseumawe.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.