Dark/Light Mode

Komunitas Main Cantik Bersihkan Sampah Di Jalanan DKI, Bamsoet Beri Jempol

Minggu, 18 Juni 2023 15:11 WIB
Anggota komunitas Main Cantik. (Foto: Istimewa)
Anggota komunitas Main Cantik. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi peran para perempuan muda melalui komunitas Main Cantik, berkolaborasi dengan Waste4Change, Aruba, dan Black Stone Garage, yang mengisi akhir pekan dengan bersepeda sekaligus membersihkan berbagai ruas jalan yang dilalui, khususnya di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia. Mereka start dari Black Stone Garage di kawasan Hang Jebat, Jakarta menuju Aruba Resto di kawasan Melawai.

Kegiatan ini turut diikuti Manager Marcom Black Stone Garage sekaligus Project Manager BOSTIXX Saras Shintya Soesatyo, serta puluhan perempuan muda lainnya. Melalui event ini, para perempuan muda telah menggugah kesadaran kolektif untuk senantiasa membuang sampah pada tempatnya, sekaligus mengelola sampah dengan baik. Hal yang terdengar sederhana, namun ternyata masih sulit dilakukan oleh berbagai kalangan.

Baca juga : Senayan Beri Jempol Bahlil Cs

"Sebagaimana terlihat dari Kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di 2022 yang melaporkan, setidaknya 72 persen masyarakat Indonesia tidak peduli dengan sampah. Efek dari membuang sampah sembarangan bukan hanya membuat jalanan menjadi kotor, namun juga dapat menyumbat saluran air hingga menyebabkan banjir, penyakit, dan berbagai musibah sosial lainnya," ujar Bamsoet, di Black Stone Garage Kebayoran Baru Jakarta, Minggu (18/6).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, ketidakpedulian terhadap sampah juga terlihat dari tingginya timbunan sampah di setiap tahunnya. KLHK mencatat, jumlah timbunan sampah di Indonesia saat ini sudah mencapai 19,8 juta ton per tahun.

Baca juga : 62 Ribu Ton Sampah Plastik Berhasil Diproses Unilever

Dari 19,8 juta ton timbunan sampah tersebut, yang terkelola baru mencapai 65,84 persen atau sekitar 13,08 juta ton. Sisanya yang tidak terkelola sebanyak 34,16 persen atau sekitar 6,7 juta ton. "Salah satu bentuk ketidakmampuan kita mengelola sampah, terlihat dari kondisi tingginya timbunan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang kini telah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, tidak ada salahnya masyarakat Indonesia belajar dari Jepang, yang sejak abad ke-19 telah mulai mengelola limbah sampah secara baik dengan konsep reduce, reuse, dan recycle. Bahkan kini ditambah dengan konsep heat recovery dan proper disposal.

Baca juga : Puisi Esai Berjaya Di Malaysia Dan Thailand

Reduce yakni mengurangi timbulan sampah dan meminimalisir produksi sampah. Reuse yakni menggunakan kembali barang yang masih layak pakai. Recycle yakni mendaur ulang material dan barang yang dibuang sebagai sumber daya dan tidak membuang barang sebagai sampah.

"Heat Recovery yakni ketika sampah tidak bisa didaur ulang, maka akan dicari jalan lainnya seperti memanfaatkan sampah menjadi energi terbarukan. Serta proper disposal yakni bila tidak ada cara pembuangan lain, maka sampah bisa dibuang secara benar dan dikirim ke TPA agar tidak merusak lingkungan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.