Dark/Light Mode

Sinergi Bareng Masyarakat, Tanamkan Stigma Postif Pada Polri

Rabu, 21 Juni 2023 21:59 WIB
Dialog publik Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis#39; yang diselenggarakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (21/6). (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)
Dialog publik Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis#39; yang diselenggarakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (21/6). (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelayanan  Polri dalam melaksanakan tugas, tidak saja tergantung internal tapi sangat tergantung apa yang terjadi di masyarakat.

Hal ini menjadi tema yang muncul dalam dialog publik 'Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis' yang diselenggarakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (21/6).

Guru besar Universitas Bhayangkara Prof. Hermawan Sulistyo mengatakan, polisi adalah cerminan baik buruknya masyarakat.

"Kalau masyarakat masih banyak yang tak taat peraturan, jangan bermimpi polisi jadi malaikat," tegas Kiki sapaan akrab Prof. Hermawan Sulistyo.

Untuk itu, Kiki meminta masyarakat untuk menilai dan memberikan kritikan pada Polri dengan objektif.

Perwakilan SDM Polri, Kombes Pol Heri Haryadi meminta masyarakat terutama orangtua jangan banyak menakut-nakuti anaknya selalu mengatakan kalau nakal akan dilaporkan polisi.

Baca juga : Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PHR Jaga Ekosistem Pantai Di Pesisir Riau

"Ini kan menanamkam stigma negatif terhada Polri yang tertanam sampai mereka dewasa," ujarnya.

Heri mengajak masyatakat mulai menanamkan stigma positif terhadap Polri kepada anak-anak mereka.

Ia bersyukur karena dari hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.

Hal senada disampaikan Aba Subagja dari Kementerian PANRB, bahwa peran Polri sangat dibutuhkan masyarakat.

Ia mengapresiasi Polri yang sangat terbuka, dan terus meningkatkan kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi perkembangan tekhnologi.

"Yang dibutuhkan adalah memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk lebih meningkatkan kemampuan Polri dalam menanganu masalah sosial dengan humanis dan presisi," tuturnya.

Baca juga : Pertamina Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Lingkungan

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Pandjalangi mendukung upaya Polri memulihkan persepsi positif masyarakat.

"DPR punya fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Kami siap mendukung upaya menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Polri," katanya.

Politisi Partai Golkar ini mengingatkan masyarakat untuk menilai Polri jangan hanya melihat profil anggota Polri di kota-kota besar.

"Lihatlah di daerah, banyak anggota Polri yang menyisihkan gajinya untuk membantu masyarakat," kata Andi Rio

Ia mengajak masyarakat untuk menilai obyektif terhadap polisi. "Ada yang tidak baik, tetapi pasti lebih banyak yang baik," ucapnya.

Sebelumnya Kombes Pol. Hari Haryadi, Kabag Pangkat ASDM Polri, dalam paparannya menyampaikan bahwa jumlah anggota Polri sebanyak 460 ribu baru mencapai 68 persen dari kebutuhan. Sementara jumlah rekrutmen setiap tahun tidak sebanding dengan yang keluar.

Baca juga : Beri Penghormatan, Masyarakat Sasak NTB Sematkan PIN Dan Pemaje ke Ganjar

"Setiap tahun yang keluar 11 ribu personel, sementara jumlah yang direkrut 10 ribu. Jadi kalau tidak ada anggota yang pensiun saja, jumlah ideal Polri butuh waktu 30 tahun " ungkapnya.

Karena itu, struktur terbesar di Polri adalah berpangkat Bintara. Kepada para Bintara inilah Polri memberikan harapan Polri akan lebih baik di masa depan.

Mengenai strategi peningkatan SDM Polri, Kombes Heri menyebut melalui pendidikan kepada anggota dan perbaikan sistem rekrutmen untuk anggota baru.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.