Dark/Light Mode

Indonesia Ketua ASEAN, 7 Kerja Sama Kesehatan Ini Bisa Digarap

Senin, 26 Juni 2023 06:09 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Prof. Tjandra Yoga Aditama menyarankan pemerintah, untuk memanfaatkan momen penting Keketuaan ASEAN di tahun ini.

Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI mengatakan, dalam konteks ini, Indonesia dapat menggarap tujuh kerja sama di bidang kesehatan.

Pertama, surveilans kesehatan bersama. Dari kerja sama ini, diharapkan selalu ada data kawasan ASEAN tentang perkembangan penyakit tertentu dari waktu ke waktu. Kalau ada peningkatan, bisa segera ditanggulangi.

Baca juga : Dino: Tekan Emisi Karbon, Indonesia Dipacu Waktu

Prof. Tjandra menyebut, saat ini, setiap minggu kita dapat melihat perkembangan penyakit menular di Eropa. Yang terbaru adalah "Communicable disease threats report, week 25 ,18-24 June 2023" yang dihimpun dan dilaporkan secara rutin oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Eropa atau European CDC.

"Akan baik sekali, kalau Keketuaan Indonesia di ASEAN ini dapat menghasilkan semacam cikal bakal ASEAN CDC, yang setiap waktu memonitor penyakit menular di kawasan kita, dan melaporkannya secara mingguan, seperti di Eropa itu. Tentu harapannya, harusnya Indonesia dapat mengkoordinir dan mewujudkan hal ini," papar Prof. Tjandra.

Kedua, pertukaran dan komunikasi data kesehatan secara intensif. Sehingga, kerja sama kesehatan di kawasan ASEAN dapat meningkat, berdasar data yg ada.

Baca juga : PWI Pusat Memproses Kerja Sama Pengadaan Rumah Wartawan

Ketiga, sarana dan prasarana kesehatan di kawasan ASEAN, yang memungkinkan kerja sama kawasan. Misalnya, kalau negara A membuat alat diagnostik/vaksin/obat tertentu, maka negara ASEAN lain dapat memanfaatkannya.

Keempat, kerja sama pengadaan kebutuhan kesehatan bersama. Lewat kerja sama ini, negara-negara ASEAN bisa secara bersama membeli vaksin/diagnosis/obat, sehingga harga bisa menjadi lebih kompetitif.

Kelima, pertukaran teknologi kesehatan antar negara ASEAN. Masing-masing negara ASEAN, dapat memiliki keunggulan teknologi kesehatan di bidang tertentu.

Baca juga : ITB-Hyundai Kerja Sama Pengembangan Pengenalan Suara Di Kendaraan

"Sebaiknya, ada platform yang menggambarkan situasi teknologi kesehatan masing-masing, lalu kemudian saling memperkuat untuk mencapai Ketahanan Kesehatan ASEAN (ASEAN Health Security)," ucap Prof. Tjandra.

Keenam, kerja sama sumber daya manusia kesehatan antar negara ASEAN.

Ketujuh, kerja sama menangani masalah kesehatan tertentu. Misalnya, melalui pendekatan One Health dan sebagainya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.