Dark/Light Mode

7 Jemaah Wafat Di Arafah, Kemenag Siapkan Skema Agar Tidak Terulang Di Mina

Rabu, 28 Juni 2023 09:28 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumasberi keterangan pers usai Wujuf di Arafah
Menag Yaqut Cholil Qoumasberi keterangan pers usai Wujuf di Arafah

RM.id  Rakyat Merdeka - Jemaah haji telah menyelesaikan prosesi wukuf di Arafah. Selanjutnya, jemaah menginap di Muzdalifah dan Mina. Selama di Mina, jemaah akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melihat pelaksanaan wukuf di Arafah secara umum berjalan baik dan lancar. Namun, kondisi di Mina jauh lebih berat dibanding di Arafah. Sebab, jemaah akan tinggal lebih lama di tenda Mina. Selain itu, jika di Arafah jemaah hanya diam, di Mina ada aktivitas lontar jamarah.

"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang.  Banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap,"ujar Menag di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, Selasa (27/6).

Untuk mencegah kejadian tersebut,  Kemenag akan menyiapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. 

“Di Fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," sambungnya.

Baca juga : Manjakan Jemaah Haji, Pemerintah Saudi Hadirkan Self-Driving Bus Ramah Lingkungan

Menag meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menerapkan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah, agar mereka tidak memaksakan.

"Jadi yang benar-benar mungkin saja yang boleh lontar jumrah sendiri dan boleh tawaf ifadah sendiri. Lainnya, jemaah yang secara fisik tidak memungkinkan, saya minta lontar jumrahnya dibadalkan," tegas Mina.

"Skenarionya badal, membadalkan jemaah yang tidak mampu. Jadi intinya kita tidak mau jemaah ini dipaksakan kondisi fisiknya," sebut Menag.

Gus Men, panggilan akrabnya, meminta PPIH untuk segera mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan. Gus Men juga minta petugas untuk siap membadalkan jemaah. 

"Saya kira kita memiliki petugas yang cukup untuk bisa membadalkan Jemaah. Lempar jumrah itu kan satu orang bisa mewakili beberapa orang," ujarnya.

Baca juga : Cara Jemaah Haji Lansia Dan Disabilitas Wukuf Di Arafah, Khutbah Dan Link Live Streaming

Badal Jumrah Gratis

Menag menegaskan bahwa badal lempar jumrah itu sah secara Fikih dan tidak dipungut biaya. Sehingga, jemaah tidak perlu khawatir.

"Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah," tegasnya.

"Bahkan, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya. Demikian juga jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya," lanjutnya.

Sedangkan praktik baik dilakukan tim konsultan dan bimbingan ibadah yang tergabung dalam safari wukuf. Ada lebih 200 jemaah yang disafariwukufkan. Mereka semuanya akan dibadalkan lontar jumrahnya, baik lontar jumrah aqabah maupun lontar jumrah pada hari-hari Tasyrik.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Terapkan Skema Full QR Di Seluruh Wilayah

"Kita sudah berembug dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," tegas konsultan ibadah Daker Makkah, Imam Khoiri.

"Kita sudah berbagi, rata-rata satu orang akan membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah,"  jelasnya.

Imam menambahkan, khusus untuk jumrah aqabah, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah agar jemaah bisa ditahallulkan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.