Dark/Light Mode

Gerakan Nasional Literasi Digital, Dorong Warga Belajar Teknologi

Jumat, 30 Juni 2023 11:00 WIB
Gali Ilmu Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok. Kemenkominfo)
Gali Ilmu Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok. Kemenkominfo)

 Sebelumnya 
Kegiatan dibuka Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita sudah masuk di tahun politik, maka kita juga harus terus meningkatkan kemampuan dalam literasi digital untuk dapat menciptakan ruang digital yang positif.

“Terlebih kita sudah memasuki masa-masa tahun politik di mana hoaks dan disinformasi bertebaran di ruang digital, maka dari itu literasi digital sangat krusial di era digital ini karena dapat memberi manfaat untuk kita dalam mengakses informasi dan memanfaatkan informasi dengan baik dalam ruang digital” ujar Semuel dalam keterangannya, Kamis (29/6).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin yang menjelaskan fungsi program Klinik Hoaks dari Diskominfo Jawa Timur sebagai pelayanan bagi masyarakat dalam mencegah berita hoaks.

“Ini adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pemprov Jatim untuk memberi ruang kepada kita untuk mengetahui atau mengecek apakah berita yang kita dapatkan itu berita fakta, hoaks, disinformasi atau ujaran kebencian," jelas Sherlita dalam keterangannya, Kamis (29/6).

Baca juga : Literasi Digital, Dukung Kecakapan Prajurit TNI Menyikapi Situasi Ruang Digital

Sesi Obral-Obrol Literasi Digital (OOTD) dengan tema Makin Cakap Digital dengan 4 Pilar Literasi Digital yang dibuka oleh CEO Next Generation Indonesia, Khemal Andrias dengan memaparkan materi tentang Makin Cakap Digital.

Khemal menyampaikan bahwa masyarakat harus memiliki modal yang cukup untuk melawan kejahatan digital seiring bertambahnya konten negatif yang bermunculan di sosial media.

“Modalnya itu adalah CABE, yang dimana itu adalah dengan menguasai 4 pilar literasi digital yaitu Cakap, Aman, Budaya, dan Etika dalam bermedia digital.” jelas Khemal.

Pegiat Literasi Digital & Vokasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati dalam paparan materinya menyampaikan, karakteristik netizen Indonesia masuk ke dalam kategori yang tidak sopan dalam menggunakan sosial media sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran budaya digital dengan budaya yang ada di dunia nyata.

Baca juga : Manfaatkan Media Digital, Fikom Ubhara Jaya Dorong Kecakapan Berbahasa Untuk Siswa SD

Kegiatan kemudian dilanjutkan dalam sesi Kelas UMKM Bersama GoTo yang dibuka oleh Trainer Program GoNusantara Grup GoTo, Rizqi Mulyantara yang menyampaikan materi tentang UMKM Cakap Digital dan Perlindungan Data Pribadi.

Rizqi mengatakan, bahwa data pribadi adalah privasi yang harus dilindungi oleh setiap oranguntuk menghindari kemungkinan tindakan kejahatan digital yang terjadi.

“Mengapa literasi digital dan menjaga privasi data pribadi itu penting? Karena belakangan ini pembobolan data digital bagi UMKM itu sering terjadi. Kalau bikin password itu jangan dari data yang mudah ditebak, contohnya tanggal lahir karena biasanya biar lebih mudah diingat," ujar Rizqi.

Ia menambahkan bahwa penggunaan password yang mudah itu sering disalahgunakan untuk dibobol data pribadinya oleh hacker.

Baca juga : Pandu Digital Dan Kick Off Literasi Digital Dukung Tenaga Pendidik Di Sumbar

"Maka dari itu, pelaku UMKM harus membuat akun dengan menggunakan password yang kuat untuk bisa menghindari terjadinya kejahatan digital yang bisa merugikan UMKM," pungkas Rizqi. .

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.