Dark/Light Mode

Di Bawah Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit, Polri Songsong Indonesia Emas 2045

Jumat, 30 Juni 2023 19:37 WIB
Pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro. (Foto: Istimewa)
Pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat intelijen dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro meminta Polri untuk terus berbenah demi mengembalikan kepercayaan publik.

"Ada kasus Ferdy Sambo, tragedi di Stadion Kanjuruhan, dan kasus Teddy Minahasa," kata Ngasiman saat memperkenalkan buku berjudul ‘Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society’ yang ditulisnya, Jumat (30/6).

Simon, sapaan akrab Ngasiman Djoyonegoro juga berharap Polri mampu memaksimalkan program Police 4.0 untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.

"Penyebaran berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian/hate speech, dan juga fitnah yang dibungkus dengan politik identitas harus diantisipasi sejak awal oleh Polri. Apalagi dengan dibumbui isu-isu agama," tambahnya.

Baca juga : Ini Dia, 50 Pantai Terbaik Dunia, 2 Pantai Indonesia Termasuk

Simom mengatakan, tantangan besar yang dihadapi Polri di tahun 2023 ini cukup nyata, apalagi menghadapi tahun politik dan pesta demokrasi serentak 2024.

Menurut Simon, polarisasi masyarakat akan terjadi apabila penyebaran disinformasi, berita hoaks, dan agitasi yang terjadi akhir-akhir ini dibiarkan.

"Faktor utama yang menyebabkan politik identitas yaitu adanya pemahaman yang belum tuntas untuk menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas di NKRI. Kemudian, rendahnya literasi digital masyarakat," papar dia.

Simon percaya, Polri dalam hal ini telah mengantisipasi dengan berbagai tindakan pencegahan dan pelayanan publik, baik yang bersifat proaktif maupun penerimaan aduan dari masyarakat.

Baca juga : Terlalu, Saudi Nggak Pilih Bahasa Indonesia

Untuk itu, Simon berharap Polri mampu mengoptimalkan beragam inovasi pelayanan yang saat ini sudah ada.

"Sebagai contoh, Polri memiliki program Dumas Presisi (Pengaduan Masyarakat) online, program Jumat Curhat call center 110, SuperApp Presisi Polri, dan patroli siber," ucap dia.

Program-program tersebut, dijelaskan Simon dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi, menjaring persoalan, membongkar kasus yang muncul, maupun pengaduan lainnya di masyarakat.

“Sebagai pengamat dan akademisi saya melihat keseriusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan visi Polri Presisi mengembalikan peran dan fungsi Polri di tengah masyarakat,” terang Rektor Institut Sains dan Teknologi (ISTA) Al-Kamal, Jakarta itu.

Baca juga : Ganjar Dorong Terwujudnya Indonesia Emas 2045

Adapun buku Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society ditulis dengan tujuan untuk melihat pengembangan pelayanan kepolisian dan efektifitas di tengah masyarakat.

Dalam buku ini sekaligus dibahas bagaimana perkembangan reformasi Polri. Mulai dari sejarah kepolisian dari era kerajaan sampai era reformasi, kebijakan Reformasi Polri, Police 4.0, hingga implementasi operasional visi Polri Presisi.

Selain itu, buku ini diterbitkan dalam rangka memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan visi Polri Presisi dan HUT Bhayangkara ke-77.

Buku ini memberikan perspektif dan pandangan yang menyeluruh terhadap implementasi Polri Presisi pada bidang organisasi, operasional, pelayanan publik dan pengawasan. Sehingga dapat digunakan sebagai penguatan institusi kepolisian dalam menyongsong Indonesia Emas 2045

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.