Dark/Light Mode

Namanya Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Mahfud Santuy

Minggu, 9 Juli 2023 09:05 WIB
Mahfud MD. (Foto: Instagram Mahfud MD)
Mahfud MD. (Foto: Instagram Mahfud MD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut sejumlah nama beken masuk dalam bursa Cawapres Ganjar Pranowo. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud MD. Menanggapi hal itu, Mahfud santuy dan tidak mau ambil pusing. 

Mahfud mengaku sudah mendengar, bila dirinya kerap didorong-dorong untuk maju sebagai Cawapres Ganjar. Namun, ia tak mau  terlalu memikirkan. Mahfud menganggap, wacana yang berkembang itu sebagai hal yang biasa.  

Tapi kok sering ketemu Ganjar? Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak menampik, bila dirinya sering bertemu dengan Ganjar. Namun Mahfud membantah, bila pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah itu dikaitkan dengan Pilpres 2024. Apalagi, ditafsirkan sebagai ikhtiar merebut tiket Cawapres.

Menurut Mahfud, sejak Ganjar berangkat haji ke Tanah Suci dan pulang kembali ke Tanah Air, dirinya belum bertemu lagi dengan Capres dari PDIP itu. "Yang saya tahu Pak Ganjar itu bertemu Pak Anies saat di Saudi," jawab Mahfud, di sela kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur, Jumat malam. 

Bukan hanya Ganjar, Mahfud mengaku, sering bertemu pengurus elite PDIP. Di antaranya, Hasto Kristiyanto, Said Abdullah, Olly Dondokambey, dan Yasonna Laoly. "Bahkan juga dengan Ibu Megawati," tuturnya.

Baca juga : Cawapres Ganjar Masih Dielus-elus Banteng

Namun, Mahfud membantah bila pertemuannya dengan Mega dan elite PDIP terkait urusan Pilpres 2024. "Kami lebih banyak berbicara politik nasional secara umum. Terutama masalah ideologi, konstitusi, dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)," bebernya.

Sebelumnya, Hasto menyebut sudah ada tiga tokoh yang melakukan pendekatan dengan Ganjar. Ketiga tokoh itu adalah  Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 

Untuk Mahfud, Hasto menyebut, pertemuan dengan Ganjar sudah terjadi beberapa kali. PDIP sebagai pengusung utama Ganjar, tidak mempermasalahkan soal Mahfud atau kandidat Cawapres lainnya bila ingin melakukan pendekatan. 

"Pendekatan-pendekatan personal itu   diperlukan agar nanti ketika dilakukan pembahasan berjalan mulus. Capres tidak merasa dikawin paksa," kata Hasto, saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Jakarta, Kamis (6/7). 

Hasto mengatakan, partainya saat ini masih menggodok nama Cawapres pendamping Ganjar. Proses penggodokan ini berlangsung selama bulan Juli dan Agustus, dan hasilnya akan diumumkan pada September atau Oktober. 

Baca juga : Bos Kadin Masuk Radar Tim Pemenangan Ganjar, PPP Happy

Hasto menyebut 10 nama tokoh yang tengah digodok Banteng. Di antaranya, Mahfud MD, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam penggodokan itu, PDIP terus memantau perkembangan elektabilitas tokoh-tokoh tersebut untuk mencari siapa yang terbaik.

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengakui, nama Mahfud memang makin sering dibicarakan oleh para elite politik dan media. Setahun terakhir, aksi Mahfud juga cukup menonjok karena berbagai kasus yang dia respons berkaitan dengan penegakan hukum dalam posisinya sebagai menteri senior. 

Dengan posisi ini, Saiful menilai wajar bila kemudian Mahfud digadang-gadang jadi Cawapres Ganjar. Apalagi, PDIP memiliki tiket pencapresan tanpa perlu berkoalisi dengan partai manapun. 

Dalam posisi ini, sosok Cawapres dengan latar belakang parpol bukan segala-galanya. Karena itu, Ganjar bisa lebih leluasa mempertimbangkan hal lain di luar partai seperti latar belakang Nahdlatul Ulama (NU)

"Jika faktor NU (Nahdlatul Ulama) penting, ada beberapa tokoh yang bisa masuk kriteria. Misalnya, mantan Ketum PBNU Said Aqil, Ketua PBNU Yahya Tsaquf, dan Mahfud MD," kata Saiful. 

Baca juga : Sandi Pepet Ganjar Sampai Ke Tanah Suci

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyampaikan, hal senada. Kata dia, saat ini PDIP harus mencari sosok Cawapres yang merepresentasikan NU untuk menarik kalangan nasionalis religius. Namun, kata dia, sosok Cawapres itu haruslah memiliki elektabilitas yang tinggi. 

"Seperti Mahfud atau Khofifah Indar Parawansa. Atau tokoh NU yang lain seperti Gus Yahya atau Kiai Said," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.