Dark/Light Mode

Kembali Unggul Di Survei Cawapres, Erick Makin Leading

Rabu, 12 Juli 2023 08:20 WIB
Erick Thohir. (Foto: Antara)
Erick Thohir. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir kembali unggul di survei Cawapres. Dalam berbagai simulasi Cawapres, Erick selalu nangkring di urutan pertama mengalahkan nama-nama beken lainnya. Erick makin leading.

Meroketnya elektabilitas Erick terlihat dari dari hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei ini dilakukan pada 1-8 Juli 2023 dengan melibatkan 1.242 responden yang diwawancara lewat telepon. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.  

Direktur LSI Djayadi Hanan mengatakan, elektabilitas Erick unggul dalam semua simulasi Cawapres, mulai dari 24 nama, 12 nama, dan 7 nama. "Bakal Cawapres yang secara individu unggul adalah Erick Thohir dengan elektabilitas 14,3 persen," kata Djayadi saat merilis survei secara virtual, kemarin.

Berada di bawah Erick secara berurutan, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,5 persen, Menko Polhukam Mahfud Md 9,9 persen, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 9,5 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 8,9 persen, dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka 7,6 persen. 

"Nama-nama lain termasuk Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, memiliki elektabilitas di bawah empat persen," jelas Djayadi.

Ketika dikerucutkan menjadi 12 nama, ranking Cawapres nyaris tidak berubah. Erick di posisi teratas meraih 18,5 persen. Di bawahnya Ridwan Kamil 16,6 persen, Sandiaga Uno 11 persen, AHY 10 persen, dan Gibran Rakabuming Raka 9 persen. Sedangkan nama-nama lain, memiliki elektabilitas lebih rendah. Sebanyak 15,9 persen responden belum menunjukkan pilihan.

Dalam simulasi 7 nama, Erick tetap unggul dengan meraih elektabilitas mencapai 21,2 persen. Di bawahnya ada Ridwan Kamil dengan 19,6 persen, Sandiaga Uno 17,5 persen, AHY 10,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 6,4 persen, Airlangga Hartarto 5,7 persen, dan KH Nasaruddin Umar 1,6 persen. Sisanya 17,1 persen belum menunjukkan pilihannya.

Baca juga : Namanya Menguat Di Bursa Cawapres, Erick Fokus Kerja

Tak hanya secara individu, kata Djayadi, elektabilitas Erick tetap moncer ketika dilakukan simulasi Capres-Cawapres. Simulasi pertama, pasangan Prabowo Subianto-Erick unggul dari dua Paslon lainnya dengan meraih 34,8 persen suara. Sedangkan Ganjar yang dipasangkan dengan Ridwal Kamil, kalah tipis dengan meraih 34 persen. Di posisi ketiga Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono meraih 9,7 persen. 

"Sisanya ada 11,5 persen tidak menjawab atau belum menentukan pilihan," tutur Djayadi.

Sebaliknya, Ganjar berhasil unggul dari Prabowo bila disandingkan dengan Erick. Ganjar-Erick meraih 34 persen, mengalahkan melawan Prabowo-Muhaimin Iskandar yang meraih 30,7 persen dan Anies Baswedan-Khofifah Indar parawansa yang mendapat 21 persen. Sisanya 14,2 persen tidak menjawab.

Kenapa elektabilitas Erick begitu leading? Menurut Djayadi, pemilih terbesar Erick berasal dari mereka yang puas atas kinerja Presiden Joko Widodo. Dari 81,9 persen yang puas atas kinerja Jokowi, sebanyak 19,8 persen di antaranya memilih Erick Thohir sebagai Cawapres 2024.

"Ini adalah angka terbesar dibanding sejumlah nama Cawapres lain. Misalnya, Ridwan Kamil yang mendapat 16,5 persen atau Sandiaga yang mendapat 11,4 persen suara dari responden yang puas atas kinerja Presiden Jokowi," ungkapnya.

Sementara, kalau dari basis partai, Djayadi menyebut, basis pemilih Erick terbanyak datang dari pemilih PDIP 27,5 persen, Golkar 25,9 persen,  Gerindra 25,7 persen, dan pemilih Demokrat 20 persen.

Survei LSI yang menempatkan Erick di posisi teratas dalam bursa Cawapres, juga sejalan dengan beberapa survei yang dilakukan lembaga kredibel lainnya. Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dan Poltracking Indonesia juga menempatkan Erick di posisi jawara mengungguli para pesaingnya.

Baca juga : Unggul Di Survei NPC, Prabowo Dianggap Layak Lanjutkan Program Jokowi

Dalam survei IPI sebelumnya, Erick berada di peringkat teratas dengan meraih 15,5 persen. Sementara di survei Poltracking Indonesia, Erick jadi jawara dengan meraih 17,1 persen. 

Sekjen PAN Eddy Soeparno sangat gembira dengan elektabilitas Erick yang makin meroket. Menurut Eddy, tidak salah bila selama ini PAN terus mendorong Erick sebagai Cawapres untuk Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Alhamdulillah. Berarti pilihan PAN mengusung Pak Erick sudah tepat," kata Eddy yang hadir dalam rilis survei tersebut.

Menurutnya, faktor pendorong yang menyebabkan Erick terus memimpin dalam bursa Cawapres adalah fakta keberhasilannya dalam menangani olahraga yang dicintai banyak masyarakat, yaitu sepakbola. Sebagai Ketum PSSI, kata Eddy, Timnas Indonesia berhsisl meraih emas di Sea Games. Erick juga mampu mendatangkan juara Piala Dunia, Argentina untuk bertanding dengan Timnas Indonesia.

“Dan sekarang dalam waktu dekat akan jadi tuan rumah U17. Ini menjadi pendorong elektabilitas Pak Erick ke depan," tegas Eddy.

Tak hanya di sepakbola, lanjut Eddy, Erick juga mencatatkan kinerja yang memuaskan dalam memimpin Kementerian BUMN. Erick berhasil membuat BUMN-BUMN menyetorkan dividen terbesar sepanjang sejarah reformasi.

"Jadi silakan para Capres meminang Pak Erick sebagai Cawapresnya," ujar Eddy.

Baca juga : DPR: Di Bawah Sunarso, BRI Makin Kinclong Aja

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat, Pilpres 2024 adalah  tahunnya Erick. Menurutnya, sebagai tokoh baru, Erick begitu cepat melewati sejumlah nama beken yang sejak lama jadi langganan survei. 

Sepak terjang Erick di BUMN dan juga Ketua Umum PSSI, kata dia, sukses mendongkrak elektabilitasnya dalam beberapa bulan terakhir. Erick berhasil mengambil hati pecinta sepak bola yang notabene anak muda. 

"Pemilih kita banyak generasi muda, sehingga berimbas pada popularitas dan elektabilitas Erick," kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Meskipun menjadi figur yang menjanjikan dengan elektabilitas yang tinggi, langkah Erick maju di Pilpres 2024 masih berat. Sebab, sampai saat ini, baru PAN yang terang-terangan mengusung Erick sebagai Cawapres berpasangan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo.  

"Ini tantangan yang tidak mudah. Sebab, tiket agar Erick bisa maju ada di tangan partai politik," tandas pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.