Dark/Light Mode

Saling Tunggu Deklarasi Cawapres

Senin, 12 Juni 2023 05:02 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Penentuan cawapres berjalan sangat alot di masing-masing koalisi. Meski sudah banyak nama potensial yang beredar, parpol-parpol tetap tak mau (juga tak bisa) buru-buru menentukan pendamping untuk capres yang sudah mereka tentukan. Parpol-parpol sepertinya saling tunggu keputusan lawannya dalam menentukan cawapres.

Di Pilpres 2024, posisi cawapres memang sangat vital. Akan lebih berperan dibanding Pilpres-pilpres sebelumnya. Sebab, hingga saat ini, belum ada kandidat capres yang dominan. Elektabilitas masing-masing kandidat capres masih fluktuatif dan belum ada yang bisa menyentuh 50 persen.

Baca juga : Pegiat Lingkungan Banyuwangi Dukung Muhaimin Nyapres 2024

Banyak pakar memprediksi, penentuan cawapres yang tepat akan mampu mendongkrak elektabilitas capres. Sebaliknya, penentuan cawapres yang keliru akan menjadi bumerang. Bukan cuma tidak mampu meningkatkan elektabilitas capres, tapi juga bisa mengurangi pamor dari pasangan yang diusung.

Nah, untuk menentukan tepat atau tidaknya sosok cawapres ternyata bukan perkara mudah. Di samping gesekan dan kepentingan parpol-parpol di internal koalisi, mengetahui kekuatan lawan juga sangat penting. Ibarat dalam dunia pencak silat, mengetahui kekuatan lawan sangat membantu dalam menentukan strategi untuk mengalahkannya. Kalau lawan pakai jurus A, dilawan jurus B. Kalau lawan menggunakan jurus C, dilumpuhkan dengan jurus D. Begitu seterusnya.

Baca juga : Mengkritisi Survei Capres

Atas dasar itu, masing-masing koalisi menerapkan strategi wait and see, menunggu keputusan lawan masing-masing. Saat lawan sudah menentukan cawapres, baru mereka akan menentukan cawapres juga, yang tentunya dianggap lebih kuat atau minimal sebanding dengan yang dipilih lawan.

Kondisi ini seperti akan berjalan panjang. Sebab, pendaftaran capres-cawapres di KPU masih lama. Baru dibuka pada 19 Oktober nanti. Parpol peserta koalisi harus bersabar dalam menjalani masa-masa tersebut. Sebab, pimpinan koalisi sepertinya tidak akan berani cepat-cepat menentukan cawapres.

Baca juga : PPP Sebut Dudung Uu Cocok Jadi Cawapres

Di tengah kondisi ini, gesekan di internal koalisi diprediksi tidak bisa dihindari. Namun, selama pimpinan koalisi bisa mengelola dengan baik, hal tersebut tidak akan mengganggu kesolidan semua peserta. Namun, jika baperan, bisa jadi akan ada koalisi yang bubar akibat tarik-menarik penentuan cawapres ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.