Dark/Light Mode

Hubungan Sudah Makin Cair

PDIP Dan Demokrat Kini Rajin Saling Kirim Kabar

Jumat, 7 Juli 2023 09:19 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat acara HUT Polri. (Foto: Instagram AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat acara HUT Polri. (Foto: Instagram AHY)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat menepis anggapan kalau hubungan kedua partai kembali renggang. Sebaliknya, makin ke sini, PDIP dan Demokrat mengklaim hubungannya sudah makin cair. Keduanya bahkan rajin berkirim kabar. 

Cairnya hubungan kedua partai itu dibeberin langsung Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, hingga saat ini, komunikasi antar kader PDIP dan Demokrat tidak putus. Sebaliknya, malah makin intens.

"Terus dilanjut pertemuan. Artinya kita menjadi cair sekali," ungkap Hasto di Kantor Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, kemarin.

Komunikasi yang terjadi, lanjut Hasto, bukan hanya di tataran elite partai saja. Di DPR, kata Hasto, hubungan antara Fraksi PDIP dengan Fraksi Demokrat juga makin erat.

"Kita saling berkirim kabar, dan kemudian di fraksi juga laporan dari setiap komisi. Antara pimpinan-pimpinan poksi pasca  pertemuan Mba Puan dan Mas AHY, sekarang di tingkat komisi juga sangat cair," tutur Hasto.

Politisi kelahiran Yogyakarta 56 tahun silam ini menyambut suasana yang indah dengan Partai Demokrat. Menurutnya, suasana dengan partai berlogo Mercy ini terus menunjukkan tren positif.

Baca juga : Rumah Wali Kota Paris Diserang Demonstran, Istrinya Patah Kaki, Anaknya Luka

Hasto yakin hubungan yang baik ini bisa berdampak positif untuk kemajuan bangsa. "Sehingga enak untuk terus mendialogkan. Ini merupakan energi yang positif jadi langkah-langkah ke depan," tuturnya.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengamini pernyataan Hasto. Ia pun merasakan, pertemuan AHY dengan Puan membawa hubungan Partai Demokrat dan PDIP ke level selanjutnya.

Kata Kamhar, hubungan yang dibangun atas dasar saling menghormati dan komunikasi akan menghasilkan suasana menyejukkan. Meski begitu, kedua partai tetap pada pakemnya masing-masing.

"Partai Demokrat dan PDI Perjuangan juga saling menyadari posisi berdiri masing-masing yang secara politik telah memiliki koalisi masing-masing. Kami saling menghargai dan menghormati terkait perbedaan sikap dan posisi politik ini," beber Kamhar.

Partai Demokrat, kata Kamhar, akan tetap konsisten dengan sikap politiknya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia untuk Perubahan (KIP). "Kami tetap istiqomah memperjuangkan aspirasi perubahan dan perbaikan bersama Mas Anies Baswedan sebagai Capres," tegas Kamhar.

Tak hanya hubungan yang makin baik, Demokrat juga berharap ada momentum untuk mempertemukan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, pertemuan dua tokoh bangsa yang juga mantan presiden itu, makin membawa kesejukan untuk negeri. 

Baca juga : Utut: PDIP Dan Demokrat Ketemuan Bahas Cawapres Ganjar

"Kita mengharapkan itu terjadi, dan terus diikhtiarkan. Sebelumnya, Mba Puan juga telah memberikan sinyal positif terkait rencana silaturahmi kebangsaan ini. Kita tunggu saja," pesan Kamhar.

Seperti diketahui, membaiknya hubungan antara PDIP dan Demokrat diawali dengan pertemuan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (18/6) pagi. Puan yang merupakan Ketua DPP PDIP dianggap representasi dari Megawati Soekarno Putri. Sedangkan AHY yang merupakan Ketum Partai Demokrat dianggap mewakili Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sehari pasca pertemuan itu, SBY membagikan mimpinya naik kereta bareng dengan Presiden Jokowi dan Megawati. Mimpi tersebut diungkap SBY lewat akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, Senin (19/6).

Sayangnya, kedekatan PDIP dan Demokrat kembali diterpa isu miring. Keduanya dikabarkan renggang lagi, pasca PDIP tidak mengundang Demokrat pada peringatan Bulan Bung Karno (BBK) yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (21/6). Dalam acara yang dihadiri seratusan ribu kader banteng itu, PDIP hanya mengundang partai dari koalisi pendukung pemerintah. Yaitu Partai Golkar, PKB, PAN, PPP, Hanura dan Partai Perindo.

Hubungan kedua partai dikabarkan kembali renggang, pasca SBY menerbitkan buku yang membahas soal cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024. Meskipun dibagikan hanya untuk kalangan internal kader Demokrat, tapi buku SBY itu sebagai kritikan keras pada Jokowi dan PDIP sebagai partai penguasa.

Benarkah hubungan PDIP dan Demokrat makin cair? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro menilai, wajar hubungan antar parpol mengalami pasang surut. Mengingat dasar hubungan politik adalah kepentingan. Begitupun antara PDIP dan Demokrat.

Baca juga : Mesra! Sekjen PDIP Dan Demokrat Ketemuan Di Rumah Makan Blok M, Ini Yang Dibahas

Menurutnya, secara institusional, kemungkinan koalisi antara PDIP dengan Partai Demokrat terbuka lebar. Meskipun saat ini kedua partai berada di posisi berbeda, tak berarti PDIP-Demokrat tidak bisa berkoalisi. Peluang itu, kata dia, masih terbuka lebar.

"Kalau Mas AHY gagal jadi cawapres Anies, ada kemungkinan Demokrat balik badan dan gabung dengan PDIP," kata Agung.

Namun Agung mengaku, secara personal,  hubungan kedua partai ini memang sulit untuk happy ending. Mengingat belum membaiknya hubungan SBY dan Mega hingga saat ini. 

"Kecuali kalau pertemuan antara Pak SBY dan Ibu Mega benar-benar terwujud. Maka akan lain lagi ceritanya," beber Agung. 

Kendati demikian, Agung mengapresiasi pernyataan Hasto bahwa komunikasi antara PDIP dan Demokrat makin cair. Menurut Agung, hubungan yang baik antar parpol dari koalisi yang berbeda, menunjukkan kedewasaan dari para elite politik. 

“Mungkin saja, kedua partai ini memang  sedang mencari format kerja sama yang tepat (win-win solution)," duga Agung. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.