Dark/Light Mode

RI Gaungkan 3 Hal Utama Bantu Atasi Masalah Negara Miskin Dan Terkurung Daratan

Jumat, 14 Juli 2023 07:40 WIB
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta menyampaikan, pendapatan Indonesia, saat High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (14/7/2023). (Dok. Kemendes PDTT)
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta menyampaikan, pendapatan Indonesia, saat High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis (14/7/2023). (Dok. Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia sejak lama sepakat memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Peningkatan kapasitas SDM, restrukturisasi keuangan, dan transfer teknologi disuarakan untuk mengatasi persoalan negara-negara tersebut. 

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Ivanovich Agusta menyampaikan, pendapatan Indonesia dalam sesi Negara-negara Afrika, Negara Terbelakang dan Negara Berkembang Terkurung Daratan: Mengubah Arus, Mendapatkan Kembali Landasan yang Hilang serta Memulai Jalan menuju SDGs.

Baca juga : DPD Tawarkan Proposal Amandemen UUD Untuk Pastikan Kemakmuran Rakyat

Suara Indonesia disampaikan pada Kamis, 13 Juli 2023. Sesi lintas negara ini menjadi bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023.

Pertemuan berlangsung pada tanggal 10-20 Juli 2023 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. Pertemuan ini dihadiri delegasi dari 196 negara.

Indonesia mengetengahkan pameran hasil-hasil SDGs tingkat nasional sampai desa, serta menyajikan seminar bertajuk Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs.

Baca juga : Antisipasi Digitalisasi Sudah Tak Terelakkan

“Jauh sebelum krisis saat ini muncul, Indonesia telah sepakat untuk memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan,” kata Ivan, kepada RM.id, Jumat (14/7/2023).

“Ini dijalankan dalam upaya memastikan tidak ada negara yang tertinggal," sambungnya. 

Saat ini ada 46 negara terbelakang, yang mencakup 33 negara di Afrika, serta 32 negara berkembang yang terkurung daratan, mencakup 17 negara-negara Afrika.

Baca juga : Niat Jadi Modal Utama Fadli Zon Turunkan Berat Badan

Negara-negara itu secara tidak proporsional tetap rentan terhadap krisis global dan guncangan eksternal.

Karena itu, penting bagi masyarakat internasional untuk bekerja sama mendukung negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Terutama, dalam menanggapi krisis, memajukan pemulihan dan kemajuan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.