Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- 109 Mahasiswa Indonesia Lulus Dari Universitas Al-Ahgaff Yaman
- Diikuti 144 Peserta, Pupuk Kaltim Gelar Seleksi Elite Pro Academy U-16 Di Bontang
- APP Group Sabet Penghargaan Bergengsi HR Asia
- Update Haji: 146 Ribu Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci, 31 Orang Wafat
- Nilai Nilai Pancasila, Filter Bangsa Mencegah Hoaks Untuk Pilkada Damai 2024
Kasus Ekspor Ilegal Nikel Ke China
Ke Luhut, Firli Bilang Sudah Tahu Pelakunya
Selasa, 25 Juli 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
“Berapa data ekspor yang ada tengah dibandingkan,” kata Ali.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan menerangkan, kode komoditas mempengaruhi tipe atau jenis bea ekspor. Kandungan pasir besi dan nikel Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan dengan China.
“Kalau pasir besi kita itu kandungannya di bawah 0,17. Kalau di China di bawah 0,05. Kalau yang ekspor 0,12. Di sini namanya pasir besi, di sana (China) namanya nikel,” paparnya.
Baca juga : Cash Flow Cakep, Bayar Klaim Cepat, BPJS Kesehatan Sudah Nggak Punya Utang
Dari sini diduga telah terjadi manipulasi data ekspor.
“Kami lagi sampling beberapa dari yang lima juta (ton) itu. Kami ikuti benar di Indonesia itu berapa kandungannya,” kata Pahala.
Ia mencurigai manipulasi dilakukan dengan mengubah label barang yang ekspor. Laporannya ekspor pasir besi, padahal sebenarnya mengandung nikel meski kadarnya sedikit.
Baca juga : Bea Cukai Kantongi Nama Eksportirnya
Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengantongi nama eksportir yang diduga terlibat penyelundupan bijih (ore) nikel ke China.
“Memang ada beberapa eksportir yang tidak bisa saya utarakan di sini. Nanti akan kita sampaikan ke penegak hukum, dalam hal ini KPK,” kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea dan Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, Minggu (2/7/2023).
Ditjen Bea dan Cukai juga mengantongi data pengiriman komoditas tambang ini ke Tiongkok. Jumlahnya sedang dikroscek ke General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC). “Ada sekitar 85 BL (Bill of Lading) yang kita konfirmasi ke GACC,” kata Nirwala.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya