Dark/Light Mode

Bicara Pemimpin Muda

Ketua MK Minta Tidak Dikaitkan Ke Gugatan Usia Capres/Cawapres

Selasa, 12 September 2023 08:00 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi MK Anwar Usman saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, akhir pekan lalu. (Foto: Facebook Universitas Islam Sultan Agung)
Ketua Mahkamah Konstitusi MK Anwar Usman saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, akhir pekan lalu. (Foto: Facebook Universitas Islam Sultan Agung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman bicara soal pemimpin muda saat menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa. Kata dia, sejak dulu sampai sekarang, banyak pemimpin muncul saat usianya masih muda. Namun, adik ipar Presiden Jokowi ini mewanti-wanti, pandangannya ini agar tak dikaitkan dengan gugatan usia Capres-Cawapres di MK.

Hal tersebut disampaikan Anwar saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, akhir pekan lalu. Namun, video Anwar berbicara di hadapan ribuan mahasiswa baru yang akan memulai perkuliahan itu baru viral kemarin setelah diunggah di kanal YouTube Universitas Islam Sultan Agung.

Baca juga : Orang Muda Ganjar Tingkatkan Dukungan Pelajar Di Jambi Lewat Turnamen Futsal

Mengenakan batik lengan panjang warna merah, Anwar antara lain memberikan motivasi para mahasiswa agar tidak melupakan belajar agama. Selain itu, hakim konstitusi yang mengawali karir sebagai guru honorer itu, juga memaparkan tugas dan kewenangan MK.         

Dalam hal ini, Anwar misalnya, menyampaikan pentingnya menegakkan keadilan dengan menceritakan riwayat hidup Rasulullah SAW. Saat itu, cerita Anwar, ada bangsawan kaum Quraisy menghadap Rasulullah dan meminta keringanan hukum untuk anaknya yang melakukan tindak kejahatan.

Baca juga : Kang Emil Calon Kuat Cawapres Ganjar

Menanggapi permintaan tersebut, kata Anwar, Rasulullah dengan bijak tidak menjawab iya atau tidak. Rasulullah mengatakan, hancurnya sebuah negeri atau masyarakat karena hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. “Andaikan Fatimah, anakku mencuri, Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan jadi hakimnya,” kata Anwar, mengutip hadits Nabi.

Menurut Anwar, ini artinya hukum itu tidak mengenal kekerabatan dan kekeluargaan. “Dan insyaallah itu yang saya pegang sejak berkarir menjadi hakim selama hampir 40 tahun,” ujarnya.

Baca juga : KPU Tidak Akan Umumkan Hasil Tes Capres Cawapres

Nah, saat tanya jawab ada mahasiswa yang menanyakan tentang gugatan usia Capres-Cawapres di MK. Mengenai ini, Anwar menyampaikan sidang pemeriksaan perkara ini sudah selesai. “Tinggal menunggu putusan,” kata Anwar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.