Dark/Light Mode

Mentan Belum Balik, KPK Pastikan Penyidikan Kasus Korupsi Kementan Jalan Terus

Selasa, 3 Oktober 2023 18:13 WIB
Gedung KPK (Foto: Ist)
Gedung KPK (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo belum kembali ke Indonesia usai melakukan kunjungan kerja ke Spanyol dan Roma, Italia.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan, penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) tetap jalan.

"Kami ingin tegaskan,seluruh kerja-kerja penyidikan perkara ini kami pastikan terus kami selesaikan," tegas Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Selasa (3/10/2023).

Juru Bicara berlatar belakang jaksa itu memastikan, pada saatnya, KPK akan menyampaikan perkembangan kasus ini secara utuh dan lengkap.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengaku 'hilang kontak' dengan Syahrul, yang dikabarkan menjadi tersangka KPK.

"Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," ujar Harvick, kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Sementara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan, Syahrul belum kembali dari luar negeri.

Baca juga : Eks Pegawai KPK Dikonfirmasi Soal Dokumen, Diduga Materi Kasus Korupsi Kementan

Politikus Partai NasDem itu belum tercatat memasuki Indonesia.

"Belum… belum, belum masuk," ujar Yasonna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim menyatakan, Mentan Syahrul terakhir terdeteksi di Roma, Italia.

"Kita pakai data perlintasan dan kerja sama antarnegara," ungkap Silmy.

Eks Direktur Utama PT Krakatau Steel itu merinci, Mentan Syahrul meninggalkan Indonesia via Bandara Soekarno Hatta pada Minggu, 24 September 2023.

Menumpangi pesawat Qatar Airways, Syahrul transit di Doha, Qatar, sebelum akhirnya terbang menuju di Roma.

Syahrul dijadwalkan meninggalkan Roma pada Sabtu, 30 September 2023, dan diperkirakan sampai di Tanah Air keesokan harinya, Minggu, 1 Oktober 2023.

Baca juga : Dugaan Korupsi Impor Gula Naik Penyidikan, Kejagung Geledah Kemendag

Namun, hingga saat ini, Mentan Syahrul belum terdeteksi di dalam negeri.

"Di situ kita sudah cek, belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," tuturnya.

Ditanya apakah Syahrul sudah menyandang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Silmy menyatakan belum mendapatkan surat dari KPK tentang usulan ataupun putusan yang terkait dengan kebutuhan dalam hal proses penyidikan di komisi antirasuah itu.

Sekadar latar, KPK telah menaikkan status kasus dugaan korupsi di Kementan ke tahap penyidikan.

Dalam penyidikan kasus ini, Tim KPK sudah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul pada Kamis (28/10/2023).

Dari sana, diamankan uang tunai senilai Rp 30 miliar dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Pada saat bersamaan, tim penyidik komisi antirasuah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Baca juga : Eks Jubir KPK Bantah Lakukan Upaya Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Kementan

Kemudian, penggeledahan dilakukan di kantor Kementan, yang menyasar ruang menteri dan sekjen. 

Teranyar, tim KPK menggeledah rumah Direktur Alsintan Muhammad Hatta, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Dari sana ditemukan uang tunai senilai Rp 400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

KPK menyebut, ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.