Dark/Light Mode

Duta Damai dan Duta Santri Diminta Terus Gelorakan Konten Anti Kekerasan

Selasa, 10 Oktober 2023 20:14 WIB
Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel (kanan) dalam penutupan Rakornas Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri VII, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (10/10). (Foto: Dok. BNPT)
Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel (kanan) dalam penutupan Rakornas Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri VII, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (10/10). (Foto: Dok. BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sukses menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri VII, di Hotel Royal Senyiur, Prigen, Kabupaten, Pasuruan, Jawa Timur, 7-10 Oktober 2023. Kegiatan itu diikuti 18 Duta Damai Dunia Maya dari 18 provinsi dan dua Duta Santri dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri tergolong masih kecil. Tapi, keberadaan anak-anak muda yang bertugas menyebarkan konten-konten perdamaian, persatuan, kebangsaan, memiliki dampak sangat besar dalam melawan penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Terima kasih atas usaha untuk menggelorakan konten-konten anti kekerasan, konten perdamaian untuk membangun Indonesia harmoni dan untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Kegiatan ini memang kecil, tapi dampaknya besar sekali,” ujar Ryco, pada penutupan Rakornas Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri, Selasa (10/10).

Rycko mengajak para Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri untuk terus meningkatkan kualitas pemahaman terkait terorisme. Menurutnya, terorisme adalah ideologi yang dibawa untuk tujuan politik bukan agama. Pasalnya, tak satu pun agama yang mengajarkan kebencian, kekerasan, kebohongan, mengolok-olok pemimpin dan bangsa sendiri.

Baca juga : Kasih Sekantong Multivitamin, JK Perhatian Ke Anies

Ia menegaskan, tidak ada agama di atas bumi membolehkan cara-cara yang diperjuangkan kelompok teroris. Mereka menggunakan simbol agama Islam, menggunakan atribut dan jubah agama, dan memanipulasi agama untuk mencapai tujuannya.

“Kita yang Islam pasti marah. Kenapa? Karena kesucian dan atribut Islam digunakan sebagai alat kepentingan politik untuk mendapatkan kekuasaan,” ucap mantan Kalembdiklat Polri itu.

Ia menambahkan, sel-sel teroris global seperti Al Qaeda menjunjung paham salafi jihadis, sedangkan ISIS takfiri. Keduanya sama-sama berebut kekuasaan. Caranya dengan kekerasan seperti membunuh dan menghancurkan apa saja yang dinilai menghalangi niat mereka.

Rycko melanjutkan, teroris menggunakan atribut agama untuk mengajarkan kebencian, kebohongan saat merekrut anak muda dan menebarkan sel-sel terorisme dalam membangun kekuatan. Ini tentu harus diwaspadai dan diketahui oleh para generasi muda, terutama para Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri.

Baca juga : Selamatkan Sawit, Kementan Terjun Padamkan Kebakaran Lahan Di Kalsel

“Hati-hati dengan ideologi ini. Mereka berasal dari bibit intoleran, tidak bisa menerima perbedaan, meningkat naik kelas mulai memaksakan kebenaran, merasa paling benar sendiri, orang lain salah. Yang salah dipaksa dengan ancaman kekerasan, dikafirkan, meski itu orang tua. Naik kelas mereka merasa paling benar, mengkafirkan orang, intoleran, jadi radikal. Orang-orang direkrut untuk menebar kekerasan dan rasa takut dengan menjadi teroris,” paparnya.

Rycko menambahkan, ideologi terorisme jelas tidak bisa diterima masyarakat dunia. Pertama terorisme tidak sesuai dengan peri kemanusiaan yang beradab dan penuh cinta kasih. Tidak menghormati kemanusian mengajarkan kekerasan, menghancurkan peradaban manusia. Di sisi lain, semua agama mengajarkan kasih sayang dan cinta kasih yang jelas bertolak belakang dengan terorisme.

Yang pasti, lanjutnya, ideologi teroris tidak bisa menerima perbedaan dan kebangsaan. Ideologi ini bahkan tidak hanya menghancurkan peradaban, lebih dari itu merobek-robek rasa kebangsaan. Di sinilah peran Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri dalam menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa Indonesia.

“Anda adalah pemuda pemudi terpilih. Anda lebih ngerti dari saya. Anda generasi z dan milenial, lebih tahu cara berkomunikasi pakai gadget, media sosial. Kita hanya titip terus gelorakan konten kebangsaan dan kedamaian baik secara online maupun offline,” ucapnya.

Baca juga : Dukung Layanan Kesehatan, Literasi Digital Digelar untuk Konsil Kefarmasian

Penutupan Rakornas Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri VII ini dihadiri Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi, Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Sus Solihuddin Nasution, serta perwakilan dari Pemprov Jatim, Pemkab Pasuruan, Kodam Brawijaya, Polda Jatim, Polres Kabupaten Pasuruan, Kesbangpol Jatim, dan Ketua FKPT Jawa Timur.

Rakornas ditutup dengan peraih yang terbaik dari Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri tahun 2023. Untuk kategori tulisan terbaik 2023 jatuh kepada Nur Muhamad Alfatih (Duta Damai Santri Jatim), anggota teraktif terpilih Dwi Desi Rukmana (DKI Jakarta), koordinator terbaik: Ratna Lindawati (Kalimantan Selatan), dan regional terbaik diraih Sulawesi Utara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.