Dark/Light Mode

Di Depan Mahasiswa UNAIR

Mahfud MD: Calon Pemimpin Jangan Anti Kritik

Senin, 16 Oktober 2023 15:38 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat mengisi kuliah umum dengan tema Peluang dan Tantangan Demokrasi yang Bermartabat di Universitas Airlangga UNAIR, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/10/23). Foto: Istimewa
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat mengisi kuliah umum dengan tema Peluang dan Tantangan Demokrasi yang Bermartabat di Universitas Airlangga UNAIR, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/10/23). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, sebagai seorang calon pemimpin atau pemimpin, tidak boleh anti kritik. Justru ia harus bisa menerima kritikan.

"Nggak boleh jika pemimpin antikritik. Harus siap menerima kritikan," kata Mahfud saat mengisi kuliah umum dengan tema Peluang dan Tantangan Demokrasi yang Bermartabat di Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/10).

Ia mengutip pernyataam almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mahfud mengatakan, Gus Dur sangat menyambut baik kritikan yang tertuju kepada Pemerintahan saat itu.

Baca juga : Mahfud MD Ingatkan Bahaya Politisasi Agama

Sebab, bagi Gus Dur, kata Mahfud, kritik adalah instrumen penguat sistem Pemerintah.

"Lho kenapa takut dikritik, kritik itu justru vitamin. Vitamin bagi kesehatan Pemerintahan kita, itulah kritik, jangan dibungkam," ujarnya.

Justru bagi Mahfud, ketika ada pemimpin yang anti terhadap kritikan, maka kemungkinan besar ia sedang melakukan kesalahan yang tengah berusaha keras disembunyikan.

Baca juga : Pemda Jangan Tutup Mata

"Orang yang membungkam kritik pasti membuat kesalahan yang disembunyikan," tegasnya.

Dalam kesempatan di hadapan banyak civitas akademika UNAIR, Mahfud MD membagikan salah satu cara dirinya memberikan kuliah di kampus, baik di UGM maupun di UII. Ia mengatakan bahwa pesan pertama yang disampaikan kepada mahasiswanya adalah berani mengritik teori yang diajarkan dengan argumentasi yang kuat.

"Setiap saya kuliah ini, pembukaan kuliah di hari pertama, saudara, yang saya kuliahkan ini teori lebih banyak mungkin salah. Dan kekuatan teori itu tergantung seberapa banyak kita membaca buku-buku yang mendukung atau melawan teori itu," kata Mahfud.

Baca juga : Relawan Pemuda Mahasiswa Ganjar Serukan Pemilu Damai Tanpa Hoaks

Dia tak akan pelit nilai jika ada yang sanggup mengritik teori yang disampaikan di dalam ruang kuliah. Bahkan ia sampai menjanjikan nilai A jika ada mahasiswanya yang melakukan hal itu.

"Siapa kuliah lalu bisa membuat pertanyaan dan kritik yang membuat saya tidak bisa menjawab, saya langsung kasih nilai A. Anda berani kritik dan menunjuk buku yang berbeda dengan yang saya pakai, kasih nilai A, saya nggak akan baca ujian tulisannya," terangnya.

Sehingga dengan demikian, Mahfud sangat sepakat jika ada kritikan apalagi kritik yang menggunakan data dan argumentasi yang kuat, sejatinya untuk kepentingan perbaikan. "Kalau saya, kritik harus dibuka," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.