Dark/Light Mode

Dana PIP Belum Sasar Anak Telantar

Pemda Jangan Tutup Mata

Minggu, 8 Oktober 2023 07:20 WIB
Anggota Komisi X DPR Nuroji. (Foto: dok. DPR RI)
Anggota Komisi X DPR Nuroji. (Foto: dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyesalkan program bantuan belajar Program Indonesia Pintar (PIP) belum mampu menyasar anak-anak miskin dan terlantar. Ironisnya, Pemerintah daerah (Pemda) seakan tutup mata dengan kondisi ini.

Anggota Komisi X DPR Nuroji mengatakan, ada indi­kasi para kepala sekolah negeri enggan menyerahkan data-data siswa kurang mampu dan layak dibantu Pemerintah untuk mendapatkan bantuan PIP. Kuat dugaan karena masalah PIP ini dikait-kaitkan dengan perhelatan tahun politik yang berlangsung tahun ini.

Baca juga : Lestari: Literasi Keuangan Kudu Ditingkatkan

“Tapi sebenarnya itu sudah beberapa tahun sehingga (dana PIP aspirasi) lebih banyak saya salurkan ke swasta,” kata politisi Fraksi Gerindra ini, kemarin.

Nuroji lalu menyinggung kebutuhan pendidikan bagi ma­syarakat miskin. Mereka ini ke­banyakan berasal dari keluarga yang tidak memiliki rumah, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), pemu­lung, tunawisma dan anak-anak yatim yang hidup di jalanan. Mereka adalah warga miskin kota yang tidak tersentuh pen­didikan dari Pemerintah.

Baca juga : DOB Bagian Percepatan Pembangunan Papua

“Saya tahu ini tugasnya Dinas Sosial (Dinsos), tapi di kota kami ini masih banyak persoalan-persoalan seperti ini. Mungkin kementerian bisa memberikan pembinaan kepada dinas-dinas sosial di kota-kota supaya jangan setiap tahun berlangsung. Jadi banyak tidak sekolah,” ujarnya.

Bahkan dia mendapati ada sekolah di Depok, Jawa Barat, menampung anak-anak miskin, telantar, kurang mendapat du­kungan dari Pemerintah daerah. Sekolah ini bukan sekolah for­mal, semacam sekolah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Baca juga : Rakernas IV PDIP Hari Kedua Digelar Tertutup, Bahas Pemenangan Pemilu 2024

“Di sana sudah bertahun-tahun melakukan pendidikan non for­mal, menampung pendidikan mereka, makan mereka dan semua diurus seperti yayasan dan sama sekali tidak diperhati­kan Pemerintah,” sesalnya.

Nuroji tahu persis sekolah tersebut karena sudah sering berkunjung ke sana. Sekolah ini bisa bertahan sampai sekarang karena ada donatur dari masyara­kat, dan relawan-relawan dari kampus dan masyarakat umum yang mau mengajar di sana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.