Dark/Light Mode

Begini Jurus Aparatur Negara Genjot Kualitas Kebijakan Di RI

Rabu, 1 November 2023 20:37 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberadaan pejabat fungsional Analis Kebijakan (AK) sangatlah penting dikarenakan keahliannya dibutuhkan mulai dari proses perumusan masalah hingga evaluasi kebijakan publik yang berdampak bagi masyarakat.

Oleh karena itu Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para pemangku jabatan analis kebijakan di seluruh Indonesia.

Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara LAN Tri Widodo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Inspirational Talk Forum Komunikasi dan Media Pembinaan Analis Kebijakan (Kompak) kerja sama LAN dengan Tanoto Foundation, di Aula Prof Agus Dwiyanto, LAN Veteran, Selasa (31/10/2023).

Pada seminar Kompak Edisi Spesial ini mendatangkan narasumber para pemenang penghargaan Analis Kebijakan untuk Indonesia (AKuI) Award di tahun 2022 dan 2023.

Para pemenang ini adalah para analis kebijakan terbaik yang telah melalui tahapan seleksi panitia AKUI Award yang dikomandani Pusat Pembinaan Analis Kebijakan.

Kegiatan ini menjadi sarana tukar pengalaman dan pengetahuan, berkolaborasi, berbagi inspirasi untuk meningkatkan kapasitas antar sesama pemangku jabatan analis kebijakan.

Baca juga : Relawan Orang Muda Ganjar Sulsel Kembangkan Potensi Pemuda Desa

Tri Widodo menganalogikan ilmu yang sifatnya statis, harus senantiasa dikejar dengan ikhtiar, bisa dilakukan dengan pendidikan formal baik disekolah maupun di kampus.

Namun, ilmu juga bisa didapatkan melalui pendidikan non formal dan tidak terstruktur saat ini menjadi pilihan yang lebih efektif termasuk dalam pola pengembangan kompetensi aparatur.

Model-model pengembangan kompetensi aparatur yang multi entry dan multi exit menjadi salah satu strategi utama yang dilakukan LAN dalam upaya peningkatan kapasitas aparatur terutama para pemangku jabatan analis kebijakan.

Melalui kegiatan Kompak ini setiap orang dapat masuk untuk mengikutinya dan keluar kapanpun tanpa harus menyelesaikan kurikulum yang ditetapkan sebelumnya, inilah konsep multi entry dan multi exit.

"Jika setiap kegiatan seperti ini terus diikuti maka pengetahuan akan terakumulasikan dalam diri seseorang sehingga mampu berkontribusi secara optimal bagi bangsa ini," tambahnya

Dalam kegiatan ini diharapkan para pemenang AKui Award dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran serta dapat menjadi lesson learn dan best practice bagi para analis kebijakan di seluruh Indonesia.

Baca juga : Mahfud Pastikan Aparat Negara Netral Di Pemilu 2024

Sehingga, ke depannya dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang agile, inovatif dan inklusif dalam rangka meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia.

“Pemenang AKui Award dapat mendiseminasikan pengalaman dan pengetahuannya melalui satu forum Kompak ini yang tak khayal akan menumbuhkan inspirasi dan inovasi baru yang dapat diimplementasikan bagi peserta untuk di lingkungan kerjanya” tuturnya.

Tri Widodo juga membagikan pengalamannya saat mengunjungi negara Tiongkok terkait dengan program Belt and Road initiative.

Yaitu, program pembangunan infrastruktur secara masif yang menghubungkan China dengan negara-negara lain melalui jalur darat maupun laut yang bertujuan menunjang pergerakan manusia dan barang  yang tentu akan mendorong peningkatan ekonomi bagi China.

"Belajar dari pengalaman tersebut, saya dapat mendorong para pemangku kebijakan publik untuk berpikir secara global dan mampu menciptakan kebijakan nasional yang berkualitas dalam mendukung terwujudnya indonesia emas 2045 nanti," tutupnya.

Sementara itu, Head of Policy and Advocacy Tanoto Foundation Eddy Henry menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan sumberdaya manusia yang berfokus pada bidang pendidikan.

Baca juga : BSI dan IFG Kolaborasi, Genjot Literasi & Inklusi Keuangan Syariah

"Kami percaya pendidikan yang berkualitas akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. salah satu program unggulan yang kami miliki adalah berkolaborasi dengan instansi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara," ungkapnya.

"Kegiatan kali ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dengan LAN yang diwujudkan dengan adanya kegiatan seminar komunikasi dan media pembinaan analis kebijakan atau kompak.” sambungnya.

Ia berharap, kolaborasi antara LAN dan Tanoto Foundation dapat terus terjalin sehingga dapat melahirkan analis kebijakan yang profesional agar dapat mendorong perbaikan kualitas kebijakan di indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.