Dark/Light Mode

Jaksa Agung Diserang Balik Koruptor, Pakar Hukum: Masyarakat Sudah Cerdas!

Rabu, 8 November 2023 11:26 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin (Foto: Ist)
Jaksa Agung ST Burhanuddin (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof Suparji Ahmad, menyoroti masifnya isu negatif yang ditujukan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Suparji melihat peristiwa tersebut sebagai fenomena aneh di tengah gencarnya Kejaksaan Agung melakukan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Dalam pandangan saya, ada agenda khusus dari para koruptor di tengah kondisi tahun politik yang penuh dengan berita intrik dan hoaks," kata Suparji Ahmad, Selasa (7/11/2033).

Suparji meminta Jaksa Agung beserta jajarannya agar tidak mundur sedikit pun serta tetap berjuang menegakkan hukum.

Baca juga : Kulineran Di Pasar Badung Bali, Ganjar Pranowo Diserbu Warga Dan Pedagang

"Tak usah gentar ganyang koruptor, masyarakat sudah cerdas soal mana kabar hoaks atau bukan," tegasnya.

Menurutnya, saat ini kinerja kejaksaan di bawah komando ST Burhanuddin telah menorehkan prestasi dalam penegakan hukum.

Berbagai kasus besar telah berhasil diungkap, termasuk kasus mega korupsi BTS 4G yang merugikan negara sekitar Rp 8 triliun.

Kasus tersebut turut menjerat eks Menteri Kominfo Johnny G Plate dan anggota BPK Achsanul Qosasi.

Baca juga : JAMMI Dukung BNPT Libatkan Masyarakat Sipil Cegah Terorisme

"Kejaksaan sudah on the track berantas korupsi, persepsi publik tinggi ke Kejaksaan," ungkap Suparji.

Suparji menambahkan, sulit untuk memisahkan masifnya isu negatif ke Jaksa Agung dengan serangan balik koruptor.

Mereka pasti merasa gerah dan terancam dengan aksi-aksi kejaksaan yang berani dan tak pandang bulu.

Karena itu, ia berpendapat, sudah saatnya seluruh elemen bangsa bersatu bersama penegak hukum memberantas korupsi dan makelar kasus (markus).

Baca juga : KPK Tahan Satu Tersangka Baru Korupsi Stadion Mandala Krida

"Saat ini, masyarakat sangat percaya terhadap kinerja Jaksa Agung dalam upaya penegakan hukum. Melihat itu, tentunya para koruptor merasa gerah dan akhirnya menyerang beliau melalui hal-hal bersifat pribadi dengan mengolah info hoaks menjadi fakta, serta mempengaruhi organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan dengan pesan demosi terhadap Jaksa Agung," tegas Suparji.

Dia pun mendorong penyelesaian tindak pidana korupsi dapat dilakukan secara transparan. Ia juga berharap para koruptor berhenti melakukan manuver yang merugikan upaya penegakan hukum.

Masyarakat juga diminta tetap terus kritis untuk mendukung Jaksa Agung dalam memberantas korupsi. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.