Dark/Light Mode

Buntut Kritik Putusan MK

Mahfud Mau Kirim Tim Dalami Dugaan Intimidasi Ke Ketua BEM UI

Jumat, 10 November 2023 12:10 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto: Istimewa
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bakal mengirim tim untuk mendalami dugaan intimidasi yang diterima Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang dan keluarganya di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Saya akan mengirim tim dalam waktu dekat ini, apa betul itu diteror oleh polisi? Kita lihat, kita pastikan dulu. Karena sekarang ini sesama warga sipil juga saling teror lalu nuduh polisi juga ada loh. Tapi kalau betul-betul polisi, nanti kita tangani," tegas Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (09/11/2023).

Ditegaskan Mahfud, jika yang diduga mengintimidasi Melki dan keluarganya adalah oknum aparat kepolisian, ini jelas telah melanggar konstitusi.

Baca juga : Usai Putusan MKMK, Mahfud MD Beri Hormat Ke Jimly

Sebab, penyampaian pendapat yang dilakukan Melki soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat minimal batas usia Capres-Cawapres jelas dilindungi undang-undang.

"Apalagi yang diteror keluarga dia, orang tuanya yang ada di desa. Itu tidak boleh. Jelas pelanggaran atas asas profesionalitas dan itu tidak boleh terjadi di NKRI yang punya konstitusi yang sangat ketat untuk itu. Baik Melki maupun orang tuanya harus dilindungi," tekan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Diingatkan Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar aparat TNI dan Polri bersikap netral dalam menghadapi peristiwa politik, khususnya seputar Pemilu 2024.

Baca juga : Charta Politika: Ganjar-Mahfud Unggul Dalam Simulasi 3 Nama

Instruksi itu, telah ditindaklanjuti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

"Jadi, untuk mendalaminya, sekali lagi saya akan mengirim tim ke sana. Karena kalau ini dibiarkan nanti akan terjadi lebih lanjut dalam peristiwa-peristiwa politik berikutnya," pungkasnya.

Diketahui, Melki dan keluarganya mengaku mendapat intimidasi. Dugaanya, intimidasi dari oknum aparat ini berkaitan gerakan mahasiswa soal putusan MK terkait syarat minimal batas usia Capres-Cawapres.

Baca juga : Bentuk TPM Ganjar-Mahfud, TPN Optimis Keruk Suara Milenial

Keluarganya di Kalbar, kata dia, didatangi oleh sejumlah pihak yang mengaku sebagai aparat keamanan beberapa pekan lalu. Namun, oknum ini tidak menyebutkan asal satuannya.

"Ibu saya di rumah Pontianak, didatangin sama orang berseragam TNI sama Polisi. Ditanya-tanyainlah kebiasaan saya di rumah ngapain," tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.