Dark/Light Mode

Gandeng BNPT, BP2MI Teken MoU Perangi Bahaya Laten Terorisme

Senin, 13 November 2023 21:01 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (kanan) seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pencegahan PMI dari paham terorisme dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT, Senin (13/11/2023)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (kanan) seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pencegahan PMI dari paham terorisme dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT, Senin (13/11/2023)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dan Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel di Kantor BNPT, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Dalam sambutannya, Benny memastikan komitmen Pemerintah menjaga rakyat Indonesia dari praktek terorisme.

"Karena BP2MI sebagaimana perintah Pak Presiden Jokowi, bahwa kita melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidak boleh mereka terpapar paham transnasional, seperti terorisme. Kerjasama dengan BNPT tentu sangat penting,’ kata Benny.

Baca juga : Gandeng UNHAS, BNI Ekspansi Program Campus Financial Ecosystem

Benny menjelaskan soal tiga musuh besar negara dalam menyelamatkan dan memuliakan para pahlawan devisa.

Negara, tegas Benny selalu hadir untuk pekerja migran. Untuk itu, BP2MI menggandeng BNPT, yang kredibel, untuk berkontribusi, bergotong-royong dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme.

‘’Sebagaimana kita sadari selama ini, stigma publik terhadap pekerja migran cenderung negatif. Bahkan destruktif, bahwa PMI merupakan sumber masalah, PMI merupakan pekerja rendahan. Potret PMI dihadapkan pada belahan dunia yang sangat kontras. Melemahkan PMI adalah kejahatan yang harus diperangi," tegas Benny.

Lebih lanjut, Benny menyadari Pemerintah dihadapkan pada realitas penempatan PMI secara ilegal yang hingga hari ini masih marak.

Baca juga : IMI dan TMII Teken MoU Pembangunan Museum Otomotif Indonesia

"Di belahan dunia lainnya, kita saksikan potret yang sangat berbeda. Para  PMI yang resmi, yang ditempatkan Pemerintah yang dalam setiap pelepasan mereka dilepas seperti kontingen olimpiade, dilepas para pejabat negara dan dengan cara terhormat," tutur Benny .

Di kesempatan sama, Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel menyambut baik kerja sama ini. Rycko mengapresiasi kinerja Benny dalam melindungi PMI.

Jaringan teroris menurutnya harus dicegah dari hulu hingga hilir.

‘’BP2MI telah merubah paradigma masyarakat, dahulunya mereka menganggap PMI sebagai orang-orang tidak punya pekerjaan lalu diberangkatkan mencari kerja ke luar negeri. Ternyata tidak. Malah PMI adalah orang-orang yang bekerja secara handal. Memiliki kompetensi dan skill, bahkan dari hasil kerjanya mereka menyumbangkan devisa untuk negara Indonesia,’’ papar Rycko.

Baca juga : Gandeng ICMI, Teten Ingin Ciptakan Sumber Ekonomi Baru Lewat Digitalisasi UMKM

PMI sebagai duta-duta pekerja harus dibersihkan dari terorisme. Itu sebabnya, kesadaran harus perlu dibangun melalui sosialisasi dan kerja yang konsisten yang nanti dilakukan BNPT dan BP2MI. Sel-sel terorisme harus diamputasi.

‘’Ada penguatan sel terorisme, melalui rekrutmen radikalisasi secara online dan ini harus kita waspadai dan lawan. Gerakan anti kekerasan bangun perdamaian perlu menjadi gerakan bersama kita semua,’ ujar Jenderal Polisi bintang tiga itu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.