Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- 109 Mahasiswa Indonesia Lulus Dari Universitas Al-Ahgaff Yaman
- Diikuti 144 Peserta, Pupuk Kaltim Gelar Seleksi Elite Pro Academy U-16 Di Bontang
- APP Group Sabet Penghargaan Bergengsi HR Asia
- Update Haji: 146 Ribu Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci, 31 Orang Wafat
- Nilai Nilai Pancasila, Filter Bangsa Mencegah Hoaks Untuk Pilkada Damai 2024
Jahit Kebudayaan Menjadi Satu Kesatuan, Kemendikbudristek Gelar GGBTK
Senin, 20 November 2023 14:01 WIB
Sebelumnya
Keragaman tersebut merupakan hasil dari proses sosio-historis yang cukup panjang dari era purba, kerajaan, kolonial, dan pascakolonial.
Itulah mengapa sampai saat ini di wilayah ini aneka kesenian rakyat seperti jaranan, reyog, gandrung, glipang, ludruk, wayang kulit, ta buta’an, can macanan kaduk, singo ulung, janger, hadrah, wayang jemblung, dan yang lain masih berkembang. Bermacam ritual berbasis etnis juga masih berkembang.
Baca juga : Pidato di Samping Patung Dewi Keadilan, Mega Lirih Bicara MK
Meskipun demikian, masyarakat Tapal Kuda tidak menutup diri terhadap pengaruh budaya luar, seperti modernisme Eropa yang dibawah oleh pemerintah kolonial hingga budaya-budaya luar lainnya di masa kini.
Keragaman budaya masyarakat Tapal Kuda merupakan potensi dan kekuatan yang terbentuk dari tenunan atau rajutan materi-materi kultural yang melintasi batas-batas administratif.
Baca juga : AMIN Muda: Dukung AMIN Untuk Satu Kemakmuran Dan Keadilan Antar Generasi
"Indonesia memiliki banyak ragam budaya dan bentuknya sangat unik, tapi keragamannya membuat persatuan kita semakin kuat," jelasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya